Pesohor Indonesia Mulai Gunakan Pengaruh Galang Dana Lawan Corona, Orang Superkaya Kapan?

Nikita Mirzani dan Rachel Vennya Galang Dana untuk Melawan Virus Corona

Di hari ulang tahunnya yang ke-34, Nikita Mirzani menyumbangkan uang pribadinya sebesar Rp100 juta demi membantu melawan penyebaran virus corona di Indonesia. Sebagai pesohor di dunia hiburan, ia menyadari imbas buruk pandemi ini langsung ke kerjaannya dan melakukan hal yang ia percaya bisa membantu penanganan penyakit.

“Niki ada sedikit rezeki, Niki akan menyumbangkan Rp100 juta uang Niki pribadi untuk membantu, mudah-mudahan bisa mengurangi penyebaran virus corona yang ada di Indonesia,” kata Niki di Instagram. Ia berharap apa yang ia lakukan bisa menggerakkan pesohor lain untuk melakukan hal serupa. Sampai saat ini, belum jelas ke mana saluran dana Rp100 juta Niki akan mengalir.

Videos by VICE

Keputusan berdonasi Niki hampir berbarengan dengan inisiatif Rachel Vennya, influencer lainnya. Rachel membuka kampanye donasi penanganan virus corona di platform Kitabisa untuk membantu tenaga medis menjalankan tugas.

Pengaruh pesohor apabila digunakan untuk kebaikan langsung berdampak masif. Belum dua hari dibuka, sudah terkumpul uang sumbangan lebih dari Rp2 miliar. RS Persahabatan, Fatmawati, Pasar Minggu, Sulianti Saroso, Gatot Soebroto, Mintoharjo, Bhayangkara, dan RSUD Cengkareng jadi rumah sakit pertama yang masuk radar Rachel. Ia mengaku udah mempunyai daftar 20 rumah sakit dan akan terus bertambah.

Implementasi ketenaran untuk kebaikan langsung disambut positif oleh yang mahaagung netizen Indonesia.

https://twitter.com/rifqikhrlanam/status/1239845305119412225

Selain Rachel dan Niki, Uya Kuya dan Melanie Subono juga ikut urun tangan melawan penyebaran virus corona lewat penyaluran masker. Uya membantu dengan menjual masker seharga Rp2.000 saja (doi ngaku membeli maskernya Rp8000), sedangan Melanie mengambil peran jadi penyalur masker gratis kepada orang-orang yang membutuhkan dengan akun Instagram pribadinya sebagai corong.

Selebritas yang turut tersentuh untuk menyumbang dana juga berlaku di negara lain. Di Korea Selatan, aktor Hyun Bin diam-diam mendonasikan 168.700 dolar AS (Rp2,6 miliar) ke sebuah lembaga nonprofit bernama Community Chest of Korea pada 27 Februari lalu. Kabar ini baru ketahuan awak media setelah si lembaga mengumumkannya pada 3 Maret. Lalu

anggota boyband Big Bang Choi Seung Hyun atau T.O.P menyumbang 100 juta won (Rp1,2 miliar) ke Hope Bridge Disaster Relief Association, Lee Young Ja menyumbang 50 juta won (Rp600 juta), Han Ji Min menyumbang tiga ribu pakaian pelindung untuk tenaga medis, Chansung menyumbang 50 juta won, dan masih banyak lagi.

Selebritas Tiongkok Deng Chao dan Sun Li juga dilaporkan mendonasikan 300 ribu yuan (RP652 juta). Sayang, ternyata di Tiongkok ada haters juga. Banyak netizen Tiongkok ngatain mereka berdua pelit karena mengangap nominal tersebut terlalu kecil untuk penghasilan yang selama ini mereka terima dari dunia hiburan. Oh ya, pesohor barat kayak Justin Timberlake, Vanessa Hudgens, dan Donatella Versace juga punya caranya masing-masing untuk berdonasi.

Namun, dibanding selebritas ataupun pesohor medsos, kita tahu bahwa sebenarnya ada satu golongan yang perannya layak disorot di tengah pandemi ini: orang superkaya Indonesia, a.k.a para penerima amnesti pajak, alias kaum 1% di negara ini. Sumbangan yang digalang Rachel Vennya jelas tidak ada apa-apanya dibanding duit dan sumberdaya yang bisa mereka gelontorkan untuk mendorong pengadaan alat uji virus COVID-19 lebih cepat dan merata ke semua daerah. Ini desakan wajar sebetulnya, mengingat data Tim Nasional Pecepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada 2019 menyatakan 1 persen orang superkaya di Indonesia menguasai separuh kekayaan nasional.

Sejauh ini, baru pengusaha dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) yang bergerak menyumbang untuk penanganan Corona. Seperti diduga, sumbangan asosiasi pengusaha jauh melampaui nominal para pesohor. Ketua Kadin Rosan Perkasa Roeslani pada Selasa (17/3) lalu berharap bisa mengumpulkan dana dukungan ke Palang Merah Indonesia hingga Rp10 miliar, seperti dikutip Bisnis Indonesia. Selain dana, jutaan masker juga disumbangkan Kadin ke PMI. “Alhamdulillah tadi ada bantuan konkret satu juta masker dari asosiasi tekstil, free, dan rencananya ada satu juta masker lagi,” kata Rosan.

Ingat, itu baru Kadin. Masih ada Apindo dan individu tajir perorangan. Artinya, gerakan kaum superkaya sebetulnya bisa berbuat lebih untuk penanganan pandemi ini di Tanah Air.

Tentu kita harus ingat, kontribusi setiap orang dalam melawan pandemi ini berbeda-beda. Nurut sama imbauan dan tetap di rumah juga udah masuk ranah kontribusi. Mau pesohor atau tidak, berduit atau tidak, yang penting jangan bikin situasi ini semakin buruk dengan jilat-jilatin gagang pintu atau jamban demi konten bodoh ya.