FYI.

This story is over 5 years old.

Antartika

Karena Kebodohan Manusia, Beginilah Prediksi Wujud Antartika Setelah Es Mencair

Semakin buruknya dampak perubahan iklim memaksa ilmuwan meramalkan wujud kutub selatan ketika semua lapisan es mencair.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard.

Hampir 98 persen kawasan Antartika, benua ke-7 di Bumi, tertutup es. Namun mengingat semakin kotornya bumi—tingkat polusi di beberapa tempat sudah mencapai 400 ppm—yang disebabkan meningkatnya suhu planet yang kita tinggali, dalam waktu dekat kita akan menyaksikan kawasan es Antartika menghilang lebih cepat dari perkiraan awal. Pakar iklim dari Inggris dan Australia telah memastikan bahwa es di Antartika meleleh 10 kali lebih cepat selama musim panas dari 600 tahun lalu—kecepatan melelehnya es Antartika mencapai titik tertinggi selama 1000 tahun.

Iklan

Di saat sama, emisi gas rumah kaca tak kunjung turun. Artinya, kenaikan suhu bumi akan terus terjadi. Imbasnya, barangkali kita untuk belajar membayangkan Antartika tanpa es sama sekali. Tapi sebelum itu, ada dua pertanyaan yang harus kita jawab: sebayak apa lapisan es yang dimiliki Antartika? Lalu, jika akhirnya semua es di Antartica meleleh, apa imbasnya pada kenaikan permukaan laut?

Pertanyan-pertanyaan ini jadi alasan kenapa British Antartic Survey rela menghabiskan sepuluh terakhir, menggunakan jutaan pengukuran via satelit, untuk membangun model paling detail yang menggambarkan seperti apa Antartika di balik semua lapisan esnya. Model itu—diberi nama Bedmap2—digadang-gadang bakal lebih detail dari pendahulunnya.

Penasaran bagaimana model akhirnya, sila lihat video buatan NASA. Detail permodelan di video ini dijamin membuat kalian terbengong-bengong.

Beberapa temuan yang dibawa oleh Bedmap2 membuat para ilmuwan terperangah. Misalnya, volume es Antartika 4,6 persen lebih banyak dari yang sebelumnya diduga. Dengan demikian, ada lebih banyak es yang bakal meleleh dalam waktu singkat. Konsekuensinya, lebih banyak lelehan es yang akan meningkatkan permukaan laut di seluruh penjuru bumi.

Yang lebih mengerikan, model Bedmap2 mengungkap dugaan bahwa jika semua es di Antartika meleleh, permukaan laut akan naik setinggi 58 meter. Kalau sudah begini, bye-bye deh New York, Cirebon, Banyuwangi dan tentu saja Jakarta.

Fakta menarik yang ditemukan dari model Antartika tanpa es:

  • rata-rata kedalaman dasar permukaan tanah berada angka 95 meter, 60 meter lebih rendah dari dugaan sebelumnya.
  • Volume es yang berada di atas dasar permukaan yang berada di bawah permukaan tanah ternyata 23 persen lebih banyak dugaan awal. Ini berarti ada lebih banyak es yang bakal meleleh. Es yang terdapat di bawah permukaan laut rentan dengan arus laut yang hangat.
  • Titik terendah di Antartika—tepat di bawah Gletser Byrd—nyatanya 400 meter lebih dalam dari yang pernah diduga.

Saat ini, titik terendah itu masih tertutup es—tebalnya hampir 3,2 kilometer. Tapi, ketebalan ini bakal hilang dalam sekejap karena jumlah CO2 yang terangkap dalam atmosfer Bumi saat ini jauh lebih banyak dari jumlah yang terkumpul dalam 3 juta tahun terakhir.

Model buatan BAS memang bikin kita terbengong-bengong. Sebab, ramalan yang kita lihat dalam model itu barangkali akan segera terwujud, lebih cepat dari yang kita duga.