Sekitar satu atau dua dekade lalu, main game tujuannya hanya satu: bersenang-senang. Tak kurang dan tak lebih. Tapi kini terbuka banyak kemungkinan baru. Sekarang orang-orang bisa cari duit dari game dan bahkan menjadikannya sumber penghidupan utama.
Tapi, kalau ada yang dapat duit, berarti ada yang keluar duit dong ya. Nah, yang keluar-keluar duit ini agak jarang terekspos, karena tentu saja cerita tentang dapat duit lebih menarik buat diumbar ketimbang ngeluarin banyak uang buat game-gamean.
Kontributor kami Marcel Thee ngobrol dengan beberapa gamers-gamers hardcore yang bukan hanya meluangkan banyak waktu untuk bermain game, tapi juga uang. Tentu saja uang yang mereka keluarkan bukan cuma uang untuk beli mouse, laptop, atau ongkos rental di warnet, tapi duit-duit yang dipakai biar profil karakter yang mereka mainkan semakin canggih dan mentereng.
Untuk mengerti sejauh mana jual-beli ‘pakai uang beneran’ telah meng-infilitrasi kultur gaming sekarang, simak obrolan Marcel dengan para gamers-gamers ini:
Randy, fotografer dan videografer profesional (32 Tahun)
Apa game yang telah paling banyak memakan uang lo?
Counter Strike – Global Offensive.
Videos by VICE
Sudah berapa banyak uang yang lo keluarkan untuk game ini?
Hmmm…sekitar 5 juta-an.
Apa hal paling utama yang membuat lo rela mengeluarkan 5 juta untuk game ini?
Karena kalau tampilan karakter gue keren, itu hal yang membanggakan.
Oh, jadi kebanyakan berhubungan dengan kosmetik (tampilan fisik yang tidak berhubungan dengan kemampuan karakter). Apa hal termahal yang lo pernah beli di game ini juga berbasis kosmetik?
Iya. Gue pernah beli pisau dan sarung tangan. Itu yang paling mahal.
Berapaan aja sih harga-harganya?
Kalau mau lengkap, hampir semua item senjata dan juga misi-misi spesial, kira-kira sekitar Rp 100 ribu sampai dengan Rp 1 juta-an lebih.
Ada enggak purchase yang paling lo sesali?
Pistol Deagle, pisau, dan sarung tangan – Itu yang sangat gue sesali.
Apa lo pernah kena masalah karena keseringan beli-beli upgrade ini?
Pernah, dari keluarga – ketahuan bini gue, karena transaksi kebanyakan (gue lakukan) pake kartu kredit soalnya.
Apa opini lo tentang tren pay-to-win dalam gaming ?
Terkadang gue merasa dibodohi, tapi ya tergantung karakter orang. Kayak gue sendiri, gue selalu menginginkan sesuatu secara lengkap.
Melihat semua ini, apa lo ada plan untuk berhenti?
Udah sekitar 11 bulanan gue enggak nyentuh game ini.
Dicky Asdo, Wirausahawan (25 Tahun)
Game apa yang paling banyak menghabiskan uangmu?
RF (Rising Force) Classic Indonesia.
Udah berapa uang yang elo habiskan di game ini?
Kurang-lebih Rp 500 juta untuk RF Classic Indonesia.
Wow, kenapa sampai lo rela mengeluarkan uang sebanyak itu untuk sebuah game?
Karena gaming adalah passion gue tentunya, dan gue juga orangnya emang gak mau kalah sama orang lain (tertawa).
Apa memangnya yang lo suka dari bermain RF Classic Indonesia?
Gameplay-nya dan yang jelas sistem pay-to-win (“membayar untuk memang” istilah yang mengarah ke sistem yang membuat pemain yang mengeluarkan uang untuk item lebih memiliki kemungkinan menang.)
Kebanyakan pengeluaran lo itu habis untuk beli apa?
Senjata, armor, uang, bangsa, dan lain-lain. Ya rata2 10 juta keatas untuk 1 item-nya.
Kalau item termahal yang lo pernah beli?
Item termahal yang pernah guebeli adalah senjata I ntense Hora Akeron +6, seharga 72 juta.
Dan ngefek banget tuh dalam game-nya?
Sangat berfungsi dan menjadikan gue satu-nya di-server gue yang punya (tertawa). Satu tombol bangsa lain langsung die!
Di sisi lain, ada pembelian yang lo sesali gak?
Paling gue sesali membeli banyak character untuk temen-temen gue, dan lalu character-character itu di-hack.
Lo pernah kena masalah gak gara-gara pembelian-pembelian untuk gaming ni?
Ya, gue pernah membeli barang illegal mungkin di cheater (pemain curang) dan hasilnya item diambil GM (tertawa). Kalau masalah (pribadi) sejauh ini tidak ada karena istri tidak pernah melarang hobby saya. Daripada uang buat hal lainya yang gak manfaat (tertawa).
Apa opini lo tentang sistem pay-to-win?
Konflik sejauh ini paling konflik tingginya harga untuk mendapatkan item (gue) mau.
Lo masih akan terus bermain dan membeli?
Masih, because gamers never die! (tertawa).
Yudha, wirausaha telekomunikasi (42 tahun)
Game apa yang paling banyak memakan uang selama ini?
Clash of Clans, dan juga Mobile Legends dan AOV (Arena of Valor).
Kira-kira udah habis uang berapa untuk semua game ini?
Untuk Clash of Clans, kira-kira sudah 50 juta lebih. Kalau untuk yang lain, mungkin baru sekitar 5 juta-an masing-masing, karena masih lebih baru.
Apa yang paling sering dibeli dan diupgrade?
Yang paling sering dibeli itu character, dan ada beberapa juga yang sekedar kosmetik. Tapi gue suka upgrade character karena tentunya character yang lebih mahal, abilities-nya juga macam-macam dan bisa bantu kita menang battle.
Ada pembelian yang pernah disesali gak?
Gak sih selama ini.
Kalau pembelian yang paling mahal, masih ingat gak?
Gak ingat, tapi yang pasti character di Mobile Legends harganya sampai 200-ribuan dan gue udah beli lumayan banyak, dan sering.
Pernah kena masalah karena habit ini?
Gak, karena semuanya udah tertakar sama kemampuan juga sih. Yang penting gak berlebihan aja dengan yang bisa kita keluarkan.
Tommy Nugraha, wirausahawan (27 tahun)
Uang elo paling banyak habis untuk game apa?
Rising Force online. Waktu jaman 2007-an kira-kira sudah habis lumayan banyak, sekitar 3 sampai 5 juta-an untuk membeli keperluan item dan premium service. Tapi gue juga balik modal sih, (dari) jual character dan equipment, gold dan lain-lain.
Apa yang lo paling suka dari game ini?
Yang paling suka dri game ini adalah fitur open PK (Player Killing)-nya, bikin tidak ngebosenin.
Upgrade apa saja yang lo udah pernah beli?
Macam-macam sih. Gue main gak cuman 1, 2, atau 3 game aja. Banyak banget. Ada game di mana gue spend 500 ribu; ada yang gue spend 2 juta; ada yang 3 juta.
Apa yang mendorong lo untuk mengeluarkan cost untuk semua itu?
Gue spend karena ya, hobi aja sih. Rasanya nikmat kalau bantai-bantai orang di game (tertawa). Tapi dengan lo spend duit, lo juga bisa dapet duit juga kok; balik modal dari game itu. Tergantung pengalaman dan game-MMORPG (Massively multiplayer online role-playing games)-nya aja.
Apa aja sih yang sering lo beli di game?
Yang gue beli premium service, gacha box, kosmetik kayak costum dan lain-lain. Harga-nya tergantung game-nya juga sih, ada yg 20 ribu, bahkan yang sampai 500 ribu juga ada.
Yang termahal lo pernah beli?
Pas gue beli karakter game online sempat beli dengan harga 7 juta kartu ghostring di game Ragnarok Online. Tapi laku 11 juta setelah menjual-nya lagi.
Kalau yang paling suka elo beli?
Hal yang paling gue senang beli itu kostum. Kadang bosan juga karakter gitu-gitu aja tampilan-nya.
Lo pernah kena masalah dari keluarga karena kebiasaan ini?
Kalau untuk keuangan sih kayaknya nggak. Orang tua juga udah tahu; meskipun ngelarang, ya akhirnya ngerti juga.
Lo punya opini tentang pay-to-win?
Pay to Win hal yg sangat gue benci kalau untuk game-game 2012 keatas, karena rata-rata publisher game sekarang tamak-tamak sih. Pokoknya kalau ada game model yang seperti itu ya sekedar main sebentar saja terus dijual character-nya, dapet duit juga lumayan.