Muhammad Rizieq Shihab resmi kembali ke Tanah Air setelah lebih dari tiga tahun terpaksa mengasingkan diri di Arab Saudi. Rencana kepulangannya secara dramatis sejak pekan lalu sudah disorot oleh berbagai kanal YouTube yang berafiliasi dengan ormas Front Pembela Islam (FPI) atau Persaudaraan Alumni 212, terutama Front TV. Perkembangan kecil seperti Rizieq dan keluarga masuk pesawat di Jeddah turut dikabarkan secara real-time.
Puncaknya, sejak Selasa (10/11) subuh, massa yang berniat menyambut kepulangan ikon sayap kanan Indonesia itu melumpuhkan akses menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Belum ada tokoh sayap kanan lain mendapat sorotan sebesar ini dalam sejarah Indonesia.
Videos by VICE
Sejak pukul 03.00 WIB, kemacetan sudah terpantau di ruas tol Sedyatmo, arah menuju bandara. Polisi menyatakan, pemicu kemacetan parah adalah keputusan sebagian rombongan pendukung Rizieq yang parkir mobil di ruas tol. Lebih dari 2.000 orang berjalan kaki menuju terminal 3.
“Saat ini kondisi dari Jakarta ke Bandara berjalan, untuk sebaliknya arah ke Jakarta stuck karena tertutup kendaraan yang parkir di jalan tol arah Jakarta,” kata Ajun Komisaris Polisi Tugiyo, Wakasat Lantas Polres Bandara Soetta.
Kemacetan bertambah parah seiring matahari terbit. Akses menuju bandara akhirnya lumpuh total, membuat beberapa maskapai menjadwalkan ulang penerbangan bagi penumpang yang gagal menuju Soetta tepat waktu.
Pukul 09.00 WIB, Rizieq dan rombongan keluarganya mendarat di Soetta. Dia segera menyapa massa meneriakkan takbir, dari atap sunroof mobil Pajero B 1 FPI. Tim FPI sibuk menyibak jalan, agar mobil bisa melaju menuju Petamburan. “Habib Rizieq, Habib Rizieq, Kami rindu,” teriak beberapa massa yang berkerumun.
Diperkirakan lebih dari 5.000 orang menyemut di kawasan Terminal 3. Berdasar laporan Detik.com, beberapa fasilitas bandara, seperti bangku dan kaca pembatas, rusak akibat desakan simpatisan Rizieq yang ingin memotret dan merekam momen kedatangan idolanya.
Menurut Novel Bamukmin, Wakil Sekjen PA 212 yang turut menjadi panitia penyambutan, massa membludak karena sebagian berinisiatif menginap di hotel dekat bandara. Jumah massa dari berbagai ormas Islam yang menyambut Rizieq, menurutnya lebih banyak lagi yang menanti di Petamburan, markas besar FPI sekaligus lokasi kediaman sang habib.
“Diperkirakan lebih dari satu juta orang,” kata Novel pada VICE. Angka itu masih belum dikonfirmasi terpisah ke aparat.
Terkait kekacauan akses penumpang lain ke bandara, Novel mengaku minta maaf. Ini semua terjadi akibat situasi spontan keinginan pendukung menemui Rizieq. “[Jumlah massa yang datang ke bandara] di luar perkiraan kami. Saya mewakili tim penjemputan Habib Rizieq Shihab meminta maaf atas segala kekurangan,” ujarnya.
Berdasar pantauan VICE, kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, sudah dipadati ribuan massa. Shalawat dan petasan bersahut-sahutan. Konsentrasi massa dengan pakaian putih-putih paling banyak berada dekat markas FPI.
Salah satu agenda Rizieq setelah tiba di Tanah Air adalah menikahkan salah satu putrinya, Najwa Shihab. Hanif Alatas, menantu Rizieq, mengatakan mertuanya akhirnya bisa pulang karena pencekalan akibat overstay dari Kerajaan Arab Saudi telah dicabut.
Saga Rizieq bermula pada 5 Mei 2017. Sang imam besar FPI berangkat ke Malaysia untuk mengurus studi S-3 selama sepuluh hari. Tapi selepas itu ia malah kembali ke Saudi. Tak sampai sebulan kemudian, pada 29 Mei 2017 Polda Metro Jaya menetapkan Rizieq sebagai tersangka dugaan kasus pornografi. Kasus ini membuatnya terancam hukuman di atas lima tahun penjara.
Habib Rizieq kemudian sempat di-DPO-kan. Tapi polisi memutuskan menyerah setahun kemudian. Per Juni 2018, polisi menghentikan penyidikan kasus Rizieq dengan alasan belum menemukan siapa pengunggah konten pornografi yang diduga dibuat Rizieq dengan seorang perempuan.
“Ada permintaan resmi dari pengacara untuk di-SP 3, lewat surat. Setelah itu dilakukan gelar perkara. Maka kasus tersebut dihentikan karena menurut penyidik kasus tersebut belum ditemukan peng-upload-nya,” terang Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal kala itu.
Rizieq memiliki rekam jejak sering berurusan dengan aparat hukum. Sebelum kasus terakhir, ulama berusia 55 tahun itu pernah dipenjara pada era kepemimpinan Megawati maupun Susilo Bambang Yudhoyono. Dia terseret kasus penghinaan pejabat dan penghasutan kekerasan saat menggelar sweeping tempat perjudian Jakarta pada 2003 bersama FPI. Kemudian, pada 2006, Rizieq kembali masuk bui lantaran mendorong pendukungnya merusak fasilitas umum di Monas, serta memukuli rombongan massa lain yang sedang menggelar aksi solidaritas bagi minoritas Ahmadiyah. Momen kekerasan Monas ini membuatnya mulai jadi ikon intoleransi di Tanah Air.
Kiprah Rizieq di panggung politik nasional meningkat pesat, terutama berkat keterlibatannya menyerang mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, sebagai pelaku penistaan agama. Demo besar yang dia pimpin bersama ormas sayap kanan lain sukses melengserkan sang gubernur dan membuat politikus akrab disapa Ahok itu masuk penjara.