Konten Viral

Harga di Pasar Meroket, 'Pengantin' di Pakistan Kenakan Tomat Sebagai Perhiasan

Harga satu kilogram tomat di Pakistan bisa mencapai Rp77 ribu sepekan terakhir. "Pengantin" ini pinter banget menyindir pemerintahnya.
Shamani Joshi
Mumbai, IN
Harga di Pasar Meroket, 'Pengantin' di Pakistan Kenakan Tomat Sebagai Perhiasan
Screenshot dari video viral yang dilansir akun Twitter Naila Inayat; Daily Pakistan

Prosesi pernikahan biasanya ingin dikenang seindah mungkin oleh pasangan yang berbahagia. Maka, tak heran bila pengantin di berbagai negara pasti mengenakan pakaian terbaik serta perhiasan mewah saat hari H.

Rupanya seorang perempuan yang baru saja melangsungkan pernikahan di Pakistan ogah melakoni tradisi wajar macam itu. Dia memilih jadi abadi, dan barangkali akan terus dikenang penduduk Pakistan, setelah mengenakan tomat sebagai perhiasan di hari pernikahannya.

Iklan

Dia menyindir pemerintah yang gagal mengendalikan harga pangan. Salah satunya tomat. Di pasaran Pakistan selama sepekan terakhir, harga satu kilo tomat bisa mencapai Rp77 ribu. Mahal sekali. Maka si pengantin itu nekat mengganti semua perhiasannya pakai tomat. Sebagai perbandingan, di Indonesia saat harga tomat naik tajam setelah lebaran, rentangnya masih di kisaran Rp14 ribu hingga Rp30 ribu.

Sebenarnya yang dilakukan perempuan itu, seandainya ini kejadian nyata, bukan hal yang terlalu aneh. Beberapa pengantin lain di masa lalu pernah bertindak sama gilanya. Mulai dari memakai gaun mirip pembalut saat pemberkatan atau mengenakan busana pengantin berbahan kue tart. Cuma, yang lain melakukannya demi sensasi. Sementara si pengantin asal Pakistan ini punya ((kepekaan sosial)) atas kenaikan harga-harga bahan pokok yang sudah tak masuk akal.

"Semua barang harganya tambah mahal. Harga emas memang naik, tapi tomat dan kacang pinus buat masak lonjakannya lebih gila lagi. Jadi, karena realitasnya kayak gitu, saya menganggap tomat sekarang lebih berharga daripada emas," ujarnya saat diwawancarai Daily Pakistan.

Tamu-tamu undangan ternyata sama gokilnya. Mereka pun memberi amplop berisi kacang pinus pada pasangan itu. Pesta mereka seharusnya jadi cita-cita siapapun yang berharap bisa ikut tren #BrideChilla.

Sayangnya, video viral itu kemungkinan besar cuma konten satir yang diotaki oleh Yasir Shami. Dia sosok reporter yang mewawancarai pengantin perempuan itu, sebelumnya dikenal sering bikin parodi dan konten satir menyindir pemerintah Pakistan. Meski demikian, netizen Pakistan tetap memuji video tersebut sebagai lawakan cerdas. Semoga, suatu saat, benar-benar ada perempuan seberani itu buat memakai momen pernikahan sebagai sarana mengkritik pemerintah.

Follow Shamani Joshi di Instagram.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE India