Merek pakaian Meals di Los Angeles
Gambar milik Ida Capova, Meals, dan Ritual Projects Los Angeles. 
Fashion

Sebuah Merek Fesyen Mendorong Kita Berpakaian Ala Makanan Kesukaan Masing-Masing

Meals bermaksud menyatukan konsep estetik makanan dan fashion. Hmm, kalau laper ntar malah kita makan bajunya....
AN
Diterjemahkan oleh Annisa Nurul Aziza
Jakarta, ID

Dua sejoli Rebma dan Sam Salad* adalah desainer pakaian Meals di Los Angeles, AS. Mereka berujar makanan dan pakaian enggak ada bedanya. “Kapas harus ditanam dan digiling terlebih dulu sebelum akhirnya dipotong, dijahit dan diwarnai menjadi celana. Sama halnya dengan bikin salad. Selada romaine mesti ditanam, dirajang, dicuci dan dilumuri minyak zaitun,” terang Sam. Meals bermaksud menyatukan makanan dan pakaian dengan mengaburkan kedua konsep itu.

Iklan

Lewat slogan “Wear What You Eat”, koleksi pertama mereka memadukan bentuk pakaian kerja (berbahan dead-stock atau vintage) dan pola warna-warni yang menyerupai semangka, udang, pisang dan soda anggur. Pakaiannya sengaja didesain gender-netral karena “semua orang pasti makan dan pakai baju”. Kantongnya dibikin besar-besar supaya bisa untuk menaruh barang belanjaan. “Aku selalu lupa bawa tas belanja,” kata Rebma.

Rebma kebagian tugas mengurus visual merek, sementara Sam menangani nuansanya dengan latar belakang produksi garmen. Mereka berdua pakai nama samaran “biar seru” dan memberikan batasan dengan karya mereka yang lain. Kepada i-D, Sam dan Rebma mengaku menemukan idenya pas lagi teler. Kami juga ngobrolin soal cara mengaduk makanan dengan pakaian, dan makanan kesukaan mereka.

Halo.Ceritakan dong latar belakang kalian seperti apa.
Sam: Makanan adalah bagian terpenting dalam keluargaku. Ibuku seorang tukang roti luar biasa yang suka melukis buah-buahan. Rebma jago menciptakan dunia dengan fantasinya yang di atas rata-rata. Dia sudah seperti itu sejak kecil.

Dari dulu kalian sudah kreatif, ya?
S: Rebma adalah pekerja kreatif anonim di balik merek denim 69. Aku sendiri penulis dengan latar belakang produksi pakaian. Semua yang Rebma tahu berasal dari masa-masa kerjanya di arsip majalah, sedangkan aku terinspirasi The Simpsons.

1572373571445-meals-crew_1

Kalian kenalan di mana? Apa yang membuat kalian sepakat bikin merek fesyen bareng?
S: Aku datang ke acara penjualan sampel 69 dan menggoda Remba di sana. Aku sengaja beli rok tipis buat dikembalikan. Alasannya sih biar ketemu Remba lagi. Kami lalu kencan pertama di Disneyland. Ide Meals muncul pas aku jemput Remba di bandara. Kami tiba-tiba kepikiran bikin Meals pas mau cari makan malam. Waktu itu, kami lagi high habis ngeganja.

Iklan

Kenapa makanan?
S: Pengalaman sekarang lebih penting daripada objek. Kita sedang hidup di era serba museum pop-up dan selfie. Makanan juga termasuk pengalaman, makanya Meals memasukkan unsur pengalaman dari makanan ke fesyen dan begitu sebaliknya—baik melalui bahasa, pencitraan maupun tampilan produk.

Menurutmu, apa yang bikin orang tertarik dari paduan makanan dan pakaian ini?
Rebma: Konsepnya yang aneh tapi harfiah. Kami pribadi memadukan dua hal yang paling bikin kami bahagia (makanan dan pakaian), dan ternyata orang-orang berpikiran seperti itu juga.

1572373613513-_MG_6941

Kenapa pakai bahan dead-stock atau vintage?
R: Kebanyakan kain yang kami gunakan pasti ada cacarnya. Sederhananya begini, apel yang sudah agak penyok saja masih dimakan. Jadi untuk apa dibuang? Kami tertarik dengan bahan dead-stock karena sifatnya langka. Enggak akan bisa ditemukan lagi kalau produknya sudah habis.

Kalian hobi makan? Sebutin makanan kesukaan kalian, dong.
S: Rebma suka burger sayur Monty’s di K-town. Kami makan di sana setiap kali merayakan sesuatu. Kayaknya bakalan balik ke sana kalau koleksi Meals sudah keluar. Aku sekarang lagi suka makan sup fish cake Korea di bar OB Bear dekat tempat kami.

Apa yang ingin lakukan dengan merek ini di masa depan?
R: Terus menciptakan karya gokil lainnya, bertemu para koki hebat dan mencicipi makanan enak-enak. Kami akan mengadakan makan malam Thanksgiving di studio bareng teman kami Nunchi. Dia seniman makanan. Nunchi sedang mencari cara memasukkan hidangan Thanksgiving ke dalam tabung go-gurt.

Iklan

*Kedua desainer ini menggunakan nama samaran di setiap proyek mereka.

1572373597035-IMG_1698
1572373625505-_MG_6923
1572374126340-BEET-SUIT
1572373646751-_MG_6963
1572373659623-_MG_6840
1572374142973-FUNFETTIT-SUIT

Artikel ini pertama kali tayang di i-D