FYI.

This story is over 5 years old.

Gempa Donggala

Usai Gempa Skala 7,7 di Donggala, Kota Palu Diterjang Tsunami

BMKG mengkonfirmasi terjadi tsunami diperkirakan hingga setinggi dua meter di Ibu Kota Sulawesi Tengah dan dua kota lain. Korban dan kerugian masih terus didata.
Sukarelawan merawat korban gempa 7,7 SR di Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) siang waktu setempat. Gempa itu berlanjut menjadi tsunami. Foto oleh Sutopo Purwo/BNPB/Antara Foto/via Reuters.

Bencana alam gempa disusul tsunami menimpa beberapa wilayah di Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9). Gempa pertama dengan skala magnitudo 5,4 tercatat oleh Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada pukul 14.00 WIB. Kemudian pada 17.02 WIB (atau sebelum salat maghrib merujuk waktu Indonesia tengah seperti dituturkan korban selamat), getaran kembali terasa dengan kekuatan lebih besar, mencapai 7,7 skala magnitudo, memicu peringatan tsunami. Terbukti kemudian air laut di beberapa titik pesisir Sulawesi Tengah surut.

Iklan

Banyak warga yang sedang di pesisir Kota Palu merekam proses surutnya air laut menggunakan kamera ponsel dari parkir lantai atas Palu Grand Mall. Dalam momen kurang dari 20 detik, gelombang air menghantam rumah-rumah dan cepat menyasar gedung-gedung sekitar. Sebuah masjid, dalam sebuah rekaman amatir, turut terkena hantaman tsunami. BMKG mengkonfirmasi keaslian video tersebut dan menyatakan tsunami memang terjadi di Palu ditambah dua wilayah lain, yakni Donggala dan Mamuju, sore waktu setempat. Berikut rekaman tsunami oleh warga yang sebelumnya beredar di media sosial:

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyatakan ketinggian gelombang tsunami yang terekam kamera warga diperkirakan bervariasi, antara satu hingga dua meter. Rahmat memastikan arus tsunami di daratan Ibu Kota Sulteng telah berakhir pada 17.36 WIB. Belum ada tanda-tanda akan terjadi bencana susulan, walau hingga pukul 21.00 WIB otoritas pemantau gempa mencatat terjadi 31 kali lindu susulan dengan skala lebih kecil di kawasan Donggala dan sekitarnya. "BMKG sudah memberikan warning, dan itu telah berakhir. Daerah pantai Palu sudah dinyatakan aman," ujarnya dalam konferensi pers.

Dalam rekaman amatir lainnya, warga membagikan suasana panik di jalanan Kota Palu ketika peringatan tsunami menyebar serta kerusakan yang terjadi di kawasan mal beberapa menit setelah gempa 7,7 terjadi.

Sementara itu, salah satu awak nelayan di pesisir Talise, Palu, menyebarkan rekaman video yang menampilkan kapalnya terseret hingga mendekati bibir pantai akibat surutnya laut disusul dengan gelombang tsunami.

Iklan

Sejauh ini pemerintah dan aparat setempat masih terus mendata korban jiwa, luka, maupun kerugian materiil lainnya akibat gempa dan terjangan tsunami. Sejauh ini, baru tercatat satu korban meninggal akibat robohnya rumah setelah gempa di Donggala, dan 10 orang lainnya luka-luka. Belum ada laporan resmi mengenai adakah korban akibat tsunami di beberapa wilayah pesisir.

Pusat gempa menurut catatan BMKG berada di kedalaman 10 kilometer, berlokasi di koordinat 0.35 LS, 119.82 BT. Sementara untuk gempa susulan yang lebih kuat, pusatnya terdapat di 0,18 LS dan 119,85 BT. Gempa tektonik ini dipicu oleh gesekan di Sesar Palu Koro.

Presiden Joko Widodo melalui akun instagram resminya mengucapkan pesan darurat untuk korban gempa maupun tsunami di Sulawesi Tengah. "Saya memantau dan menyiagakan seluruh jajaran pemerintah yang terkait untuk menghadapi segala kemungkinan pasca gempa bumi," demikian keterangan tertulis dari presiden.

*Artikel ini disarikan dari peristiwa yang masih berlangsung. Sangat mungkin terjadi pemutakhiran data beberapa waktu ke depan