Panduan Memahami Skandal ‘Pemerasan’ Trump oleh Intelijen Rusia

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News.

Donald Trump memperoleh tekanan untuk segera menjelaskan hubungannya dengan pemerintah Rusia. Laporan yang muncul di berbagai media massa awal pekan ini menyatakan Kremlin memiliki sejumlah data pribadi maupun profesional tentang presiden terpilih Amerika Serikat itu. Laporan yang belum terverifikasi kebenarannya ini semakin menambah ketegangan antara tim Trump dengan petinggi intelijen AS, termasuk CIA yang pertama kali menyelidikinya. Kasus ini memicu perdebatan tentang etika media dan juga hubungan yang sepenuhnya baru antara komunitas intelijen yang seharusnya patuh pada presiden AS.

Videos by VICE

Berikut hal-hal yang sudah kami kumpulkan terkait kasus ini:

  • Sejumlah memo, ditulis oleh bekas mata-mata Inggris, berhasil menggali informasi mengenai aktivitas pencarian informasi oleh intel senior Rusia. Dalam laporan tersebut, Kremlin mengumpulkan banyak sekali data pribadi maupun terkait perusahaan keluarga Trump. Memo ini belum terverifikasi kebenarannya, namun segera disebar oleh banyak media massa AS. Situs Buzzfeed termasuk yang pertama kali mempublikasikannya utuh. Memo ini sebetulnya telah diperoleh jurnalis dan para politisi AS beberapa bulan terakhir. 
  • Surat kabar The Wall Street Journal, mengutip sumber tak disebut namanya, memastikan penulis memo itu adalah Christopher Steele, seorang mata-mata Inggris yang sejak 2009 mendirikan perusahaan pemantauan data Orbis Business Ltd. Bisnisnya itu khusus memasok data bagi pihak yang berminat tentang isu-isu Rusia dan Asia.
  • Stasiun televisi CNN melaporkan bahwa baik Presiden Barack Obama dan Trump telah mendapat penjelasan mengenai memo tersebut. Briefing keduanya dilaksanakan setelah munculnya laporan CIA bahwa Rusia diduga telah terlibat dalam upaya mempengaruhi hasil pemilu AS. Sinopsis dua halaman tentang memo itu diberikan kepada Obama dan Trump.
  • Tuduhan paling serius dari memo tersebut menyatakan Trump dan pejabat intelijen Rusia melakukan kolusi. Mereka saling memfasilitasi pertukaran informasi rahasia demi menguntungkan masing-masing. Salah satu tudingan itu, misalnya, menyatakan Rusia memiliki rekaman Trump sedang asyik menonton pekerja seks berhubungan badan. 
  • Memo dibuat sepanjang kurun 20 Juni hingga 20 Oktober 2016. Media investigatif Mother Jones menulis bahwa si intel Inggris itu bertemu beberapa kali dengan sumber dari Rusia. Sementara itu, The Guardian melaporkan bila penulis memo itu, “adalah seoarang intelijen yang bagus, teliti, dan memiliki banyak informasi kredibel tentang Rusia.”
  • Senator John McCain mempelajari memo itu, kemudian menemui Direktur FBI James Comey. Keduanya bertemu pada 9 Desember lalu
  • Sekali lagi, semua tuduhan di memo tersebut belum terverifikasi. Jurnalis di AS dan Eropa telah menyelidiki data-data di dalamnya. Sejauh ini, belum ada media yang berhasil menemukan data terverifikasi yang merugikan Trump.
  • Trump merespons tudingan ini sesuai kebiasaannya lewat Twitter: “BERITA BOHONG—SEMUA TUDUHAN INI HANYA UNTUK MENJATUHKANKU”. Dia kemudian mengunggah tautan situs LifeZette yang dikelola oleh tokoh konservatif Laura Ingragam. Artikel ini mengecam Buzzfeed karena mempublikasikan memo yang belum jelas kebenarannya: “situs berita sayap kiri di AS telah mengabaikan etika jurnalisme untuk sekadar mencari sensasi yang sama sampahnya seperti berita palsu.”
  • Trump belakangan ikut menuduh lembaga intelijen di AS sengaja membocorkan memo tersebut. Dia menyamakan intel-intel, yang akan segera menjadi anak buahnya, seperti rezim Nazi Jerman.
  • Juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, membantah tudingan negaranya “memeras” Trump. Dia menyebut isu tersebut, “sepenuhnya omong kosong”. Peskov juga disebut dalam memo ini. Dia dituding menjalankan kampanye online, untuk menyudutkan citra Hillary Clinton menjelang pemilu AS.
  • Kellyanne Conway, Manajer Kampanye Trump membantah semua tuduhan yang mengarah pada presiden terpilih, saat dia tampil di acara bincang-bincang “Late Night with Seth Meyers. Dia menyatakan Trump bahkan tidak tahu jika disangkutpautkan dengan laporan tersebut.
  • Presiden Obama saat diwawancarai oleh NBC menyatakan dia tidak akan berkomentar tentang isu keterkaitan Trump dan intelijen Rusia. “Itu adalah hal prinsip dan menyangkut keamanan nasional,” ujarnya.
  • Politikus Partai Republik Brad Sherman mendesak Gedung Putih untuk segera menyediakan memo dan laporan lengkap mengenai skandal ini. Sehingga, Kongres dapat menggelar rapat dengar pendapat untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dalam tudingan Rusia meretas data pemerintah AS untuk mempengaruhi hasil pemilu.
  • Salah satu penasehat Trump, Michael Cohen, dituding pernah menemui pejabat intelijen Rusia di Praha, Republik Ceko, pada Agustus 2016. Cohen membantah tuduhan tersebut, menyebutnya sepenuhnya dusta. Dia pun bersumpah tidak pernah pergi ke Praha seumur hidupnya.
  • Dalam jumpa pers pertamanya sejak menjadi presiden terpilih, Trump banyak ditanya mengenai tudingan skandal dengan Rusia.
  • Jadi, apa alasan laporan dan memo ini tiba-tiba muncul? Menurut sumber dari dunia intelijen, kalangan mata-mata tidak suka pada sosok Trump. “Mereka sengaja cari gara-gara saja dengan Trump,” ujar sumber itu kepada Huffington Post. “Trump beberapa kali sebelumnya meremehkan komunitas intelijen, apalagi saat muncul kabar Rusia meretas data pemerintah AS.”
  • FBI, CIA, hingga NSA membuat sinopsis dari memo tersebut. Artinya, walau tidak terverifikasi, masing-masing lembaga yang memiliki fungsi intelijen ini meyakini bahwa tuduhan di dalamnya tidak main-main dan kredibel.
  • Memo ini tidak muncul setelah Trump memenangkan pemilu. Sejak berbulan-bulan lalu, memo yang sama telah dimiliki awak redaksi Politico dan Newsweek. Mereka masih berusaha membuktikan kebenaran data-data di dalamnya.
  • Trump sejak lama disebut-sebut pro-Rusia. Sang miliarder properti itu berulang kali membela Rusia dalam banyak hal, termasuk ketika CIA sudah resmi menyatakan intelijen Rusia berusaha mempengaruhi pemilu AS melalui upaya peretasan.
  • Beberapa pengguna situs guyonan 4Chan, mengklaim bila merekalah yang sebenarnya membuat memo tersebut. Informasi ini belum terverifikasi.