Panduan Senang-Senang Akhir Pekan: Pesta VICE di Jakarta Hingga Selami Misteri ‘Mindhunter’

Kadang kalian pasti bingung menghabiskan libur akhir pekan. Kalian pengen tahu sebaiknya nonton film, serial TV apa, atau mungkin butuh info tambahan buat baca buku dan mendengarkan musik seru. Tenang, VICE siap membantu. Berikut rekomendasi dari awak redaksi kami untuk mengisi Sabtu-Minggu agar kalian terus berbahagia.

Pantengin Musim Terbaru NBA 2017-2018

Yak. NBA 2017–2018 sudah dimulai. Baru beberapa hari, sih, tapi udah banyak kejadian seru. Di malam pembukaan, LeBron James maju head-to-head sama mantan teman setimnya, Kyrie Irving, pas Cavaliers mengalahkan Boston Celtics dengan tiga poin saja. Dalam permainan tersebut, tambahan All Star Gordon Hayward mematahkan pergelangan kakinya di quarter pertama dan kayaknya dia harus istirahat sepanjang musim ini. Kurang seru? Pemenang bertahan Golden State Warriers dikalahkan duo terbaru Rocket, James Harden dan Chris Paul di rumah sendiri setelah lemparan Durant dianggap 0.1 detik terlambat. Di samping urusan atletik dan cerita seru-seru, NBA adalah soal penebusan dan keagungan. Bisakah tiga monster berkepala tiga OKC menantang Warriors di Barat? Apakah Lakers akan menjadi relevan lagi? Akankah Will Warriors mengonfirmasi dinasti musim ini? —Yudhistira Agato

Videos by VICE


VICE Bikin Party Perdana di Jakarta Lho, Namanya ‘Ring of Fire’

Kami ngundang Paranoid London, produser Acid House/techno, Direct Action akan live untuk pertama kalinya, Jonathan Kusuma dan Bergas. Afrikan Boy, grime dari London akan naik panggung bareng…… Ada deh?! Kita belum boleh bilang, jadi Minggu besok datang saja biar nggak penasaran. Oh ya hampir lupa Thomas Bullock (setengah dari Rub n Tug) akan nge-DJ sebagai penutup. Acara dimulai jam 6 sore sampai joprak. — Regan Reuben


Tontoh Season Perdana Serial “Mindhunter” Bikinan Sutradara Fight Club

Musim pertama Mindhunter udah rilis minggu lalu. Seri ini, ciptaan penulis drama Joe Penhall dan diproduseri David Fincher dan Charlize Theron, mengisahkan dua agen FBI, Holden Ford (Jonathan Groff) dan Bill Tench (Holt McCallany), mewawancarai pembunuh berantai di penjara. Mereka berusaha memahami watak pembunuh berantai, supaya bisa menyelesaikan kasus-kasus yang mereka tangani.

Seri ini dibilang “cenderung akademik ketimbang sensasionalistik.” Setelah menonton tiga episode, gue enggak keberatan sih sejujurnya. Sejauh ini, Mindhunter sama seru dan menghiburnya dengan Seven atau Zodiac, bedanya cuma enggak seintens itu. Yang sebenernya sih pas banget buat series, karena kalau mau ditonton satu musim sekaligus, mungkin enggak bakal jadi mual. Gue seneng ngelihat seri ini lumayan realistis: enggak ada Hot Insufferable Genius (kayak tokoh Sherlock-nya Cumberbatch), dan dua agen FBI ini enggak melulu memecahkan kasus di akhir tiap episode (kayak di Criminal Minds ). Gue pribadi selalu enggak sabar nungguin Debbie (dan komentarnya yang aneh-aneh) muncul dan penasaran sama keterlibatan Wendi di penelitian ini. — Syarafina Vidyadhana

Bernostalgia Bareng Power Puff Girls

Membaca pengakuan para perempuan lewat tagar #MeToo (dan komentar Tito Karnavian) bikin kita lumayan putus asa. Dunia ini emang milik para bro dan bung, dan sisanya dianggap sekadar numpang dan seringkali merasa enggak berdaya. Pastinya berita-berita kayak gini pada suatu titik bakal bikin kita jengah. Mungkin, nonton ulang Power Puff Girls bisa sedikit menghibur (meski enggak menyelesaikan masalah, gue tau kok).

Pas masih kecil, gue nonton PPG karena suka sama Buttercup. Gue dulu punya superiority complex karena beda dari cewek-cewek lainnya. Sekarang gue udah cukup dewasa untuk tahu bahwa hal kayak gitu adalah misogini yang terinternalisasi, dan nonton PPG karena seru banget. Gue bisa kabur sebentar ke semesta di mana anak-anak TK bisa menyelamatkan orang lain dari kekacauan, setiap hari. Gimanapun kacaunya dunia, Blossom, Bubbles, dan Buttercup bisa bikin kita semangat. —Katyusha Methanisa