Travel

Para Lelaki Yang Mengaku Reinkarnasi Yesus

INRI Cristo sesudah berkhotbah di Brasil, pada 2014. Semua foto oleh: Jonas Bendiksen/Magnum Photos.

Fotografer Jonas Bendiksen, yang bekerja untuk biro penyedia foto kantor berita Magnum, menghabiskan tiga tahun memotret pria-pria yang mengaku sebagai reinkarnasi Yesus.

Totalnya ada tujuh orang yang dipotret Bendiksen. Mereka berasal dari Inggris, Brasil, Rusia, Afrika Selatan, Zambia, Jepang, dan Filipina. Semunya punya satu kesamaan: mengaku sebagai mesias yang mendapat wahyu langsung dari Tuhan.

Beberapa dari mereka menyebarkan ajarannya lewat Facebook dan YouTube. INRI Cristo yang berasal dari Brasil misalnya. Pria ini meminta murid-muridnya mengcover lagu-lagu populer, salah satunya “Umbrella” milik Rihanna untuk memikat anak muda supaya mau bergabung ke kelompok mereka. Sosok ‘Yesus’ lain punya pengikut yang ikhlas mengalihbahasakan ceramah-ceramah dan sabda mereka ke beragam bahasa. Namun, ada juga yang apes harus melakukan syiar sendirian.

Tentu saja, orang yang berani mengklaim “Aku titisan Yesus Kristus” secara terbuka jadi bahan cengcengan publik. Tapi, mau bilang apa, jutaaan umat kristiani memang percaya kedatangan kedua Yesus, yang diramalkan hingga di baris terakhir Injil.

Pertanyaannya kemudian: jika Yesus datang, bagaimana umatnya bisa yakin kalau dialah penyalamat yang mereka tunggu-tunggu? Akankah mereka mengulang kesalahan umat manusia 2.000 tahun lalu ketika Sang Penyelamat datang pertama kali tapi malah berujung di kayu salib? Bagaimana umat kristen mengenali Mesias di kehidupan modern?

Videos by VICE

Saya menghubungi Bendiksen, mengajaknya ngobrol tentang sekelompok “mesias” yang dia potret untuk buku terbarunya, The Last Testament. Kami membahas pertanyaan-pertanyaan di atas, apa pandangannya soal mukjizat di zaman modern, dan mencari tahu cobaan macam apa yang menimpa pria-pria ini setelah menahbiskan diri sebagai Yesus yang kembali ke Bumi.

1504103597127-Press-Jonas_The-Last-Testament_Press_14
Setiap 14 Januari, merayakan hari ulang Vissarion sang “Yesus Siberia”, para pengikutnya berjalan menuju desa terpencil dalam wilayah suci komunitas mereka, Obitel Rassveta (secara harafiah berarti “Rumah Subuh”). Tanggal ini dirayakan oleh pengikut Vissarion sebagai Natal sesungguhnya dengan berbagai macam pesta dan prosesi. Foto diambil di Rusia pada 2015.

VICE: Bisa diceritakan gimana kamu dapat ide memotret tujuh pria yang mengaku sebagai mesias?
Jonas Bendiksen: Aku selalu menghamba pada metode ilmiah, logika, dan penalaran. Aku ingin membedah agama. Lalu [setelah mendengar ada banyak orang mengaku titisan Yesus], aku berpikir “Wow, aku bisa bertemu Yesus langsung. Aku bisa menyentuh tubuhnya, merasakannya. Aku juga bisa mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawabannya langsung.”

Jadi kamu memang menunggu kedatangan Yesus untuk kedua kalinya?
Aku selalu suka bagian penutup Injil. Kitab suci umat Kristen adalah ramalan tentang kembalinya Yesus, bahkan sampai baris terakhir di Kitab Perjanjian Baru. Begitulah cerita dalam Injil diakhiri. Bisa dibilang kembalinya sang juru selamat adalah sebuah ending mengambang yang misterius dari kitab tersebut. Lalu, kamu bisa baca tulisan dan surat-surat Rasul Paulus. Dia dan rekan sejawatnya punya iman yang teguh bahwa Yesus bakal kembali, bahkan ketika mereka masih hidup. Setelah 2.000 tahun…yah kamu tahulah gimana kondisinya sejauh ini.

1504107039280-Press-Jonas_The-Last-Testament_Press_11
Moses Hlongwane, dikenal sebagai Yesus oleh pengikutnya, menghadiri pesta pernikahan salah satu anggota gerejanya. Foto diambil di Afrika Selatan pada 2016.

Lalu apa pendapatmu tentang mereka yang mengaku sebagai juru selamat masa modern?
Aku cuma mikir “kenapa kita harus otomatis sepenuhnya menolak klaim mereka?” mengingat ada banyak ramalan dan segala macam keyakinan yang dipegang banyak orang, tentang bagaimana ramalan-ramalan dalam kitab suci bakal terwujud. Kenapa para pria ini harus kita anggap otomatis bukan Yesus? Sebagian dari mereka bisa memenuhi beberapa bagian dari ramalan-ramalan itu lho. Kenapa bukan Vissarion [Mesias Siberia]? Kenapa bukan INRI Cristo [sang mesias dari Brasil]?

Menurutmu para pengikut tujuh lelaki ini benar-benar percaya Yesus datang kedua kalinya?
Dari enam orang yang aku temui, tebakanku sih pengikutnya benar-benar percaya. Cuma satu yang agak meragukan. Beberapa kelompok malah sangat meyakini pemimpin mereka Yesus betulan sampai beberapa dekade. Mereka benar-benar percaya kalau sosok idola mereka adalah Yesus. Gampangnya, mereka keliling dunia melakoni apa yang mereka percaya bahwa Tuhan bicara langsung pada mereka, entah apapun itu artinya. Dan mereka konsisten melakukannya. Aku tak mendapat kesan kalau mereka ini sekumpulan tukang bohong atau penipu.

1504107376751-Press-Jonas_The-Last-Testament_Press_16
INRI Cristo mengendarai skuter motoped di luar kompleks rumahnya, Kota Brasilia, yang juga dikenal sebagai The New Jerusalem. INRI adalah singkatan yang ditulis Pontius Pilatus di atas salib Yesus. Artinya “Yesus Kristus Raja Kaum Yahudi.” Foto diambil di Brasil pada 2014.

Ceritain dong soal INRI Cristo, lelaki sepuh dari Brasil yang mengaku inkarnasi Yesus. Kamu kok bisa memotret dia pas lagi naik skuter?
INRI Cristo menerima wahyu yang menyatakan dirinya adalah inkarnasi Yesus pada 1979. Dia sudah menyebarkan ajarannya dalam kurun waktu lama. INRI Cristo meninggalkan rekaman sabda tertulis yang tebal. Dia juga punya pengikut setia yang meninggalkan harta benda di dunia agar bisa hidup dekat bersama INRI sekaligus menyebarkan ajarannya.

Kebanyakan pengikut INRI ini perempuan ya?
INRI hidup bersama 12 murid. Benar, kebanyakan dari mereka perempuan. Usia mereka lebih muda dari murid laki-laki Cristo. Tak ayal, banyak yang mengambil kesimpulan mesum karena mereka tinggal bareng. Terus, kalau kamu tanya langsung ke INRI kenapa memilih murid perempuan, dia menjawab “Ingat apa yang saya alami dulu! Saya punya 12 murid, semua pria. Hasilnya mereka mengkhianati saya. Petrus mengkhianati saya, Judas juga. Kalaupun mereka enggak niat berkhianat, setidaknya mereka malah kabur ketika tentara Romawi mencokok saya. Kalau dipikir lagi, murid-murid laki-laki ini enggak ada gunanya. Murid-murid saya yang tersisa, yang menemani saya di salib adalah perempuan.” Begitu kata INRI.

INRI sehari-harinya ngapain sih? Dia pakai jubah putih juga kalau ke pasar?
Oh dia enggak pernah belanja atau ke pasar. Tapi dia pakai jubah putih terus di komplek yang dia tinggali bersama murid-muridnya. Belakangan, dia jarang keluar komplek perumahannya.

1504107725134-Press_Jonas_The-Last-Testament_Press_6
Makan bersama sebelum melakukan arak-arakan di hari ulang tahun Vissarion, yang diyakini Natal yang sesungguhnya oleh pengikutnya sang titisan Yesus asal Siberia. Foto diambil di Rusia pada 2015.

Apakah para mesias ini menggunakan media modern untuk berkomunikasi?
Tujuh pria mengaku Yesus yang kupotret semuanya punya akun YouTube dan Facebook. INRI dan muridnya menyebarkan semua ajaran mereka via Facebook Live dan YouTube. Mereka bahkan punya kanal video The Mystical Version. Rata-rata percaya generasi muda zaman sekarang enggak baca mendalam Kitab Injil. Baca koran saja sudah enggak pernah, jadi yang mereka lakukan untuk mendapatkan perhatian generasi muda adalah mengedit video musik, mulai dari Britney Spears, “Gangnam Style”, sampai The Eagles. Mereka cuma mencomot lagunya. Liriknya diganti sama lirik buatan mereka. Hasilnya direkam dan diunggah ke Facebook. Begitulah cara mereka menggunakan media sosial untuk menarik perhatian anak muda.

Yesus dulu mengalami banyak cobaan selama menyebar ajarannya. Nah cobaan macam apa yang diterima para mesias modern ini?
Aku ngobrol sama beberapa mesias modern yang mengaku pernah dipukuli di jalan dan jadi sasaran tindak kekerasan….mereka sadar menjadi titisan Yesus adalah memanggul tugas sebagai individu terpinggirkan. Yesus ada di pinggir masyarakat, mengkritik ketidakadilan. Yesus enggak nongkrong dengan orang kaya dan berkuasa. Dia bersama penderita kusta, pelacur dan kaum papa. Jadi, kenapa kita harus kaget kalau Yesus kembali berada dengan orang-orang yang tersisihkan?

1504107773508-Press_Jonas_The-Last-Testament_Press_18
INRI Cristo diarak keliling kompleks dalam atas singgasana beroda. Foto diambil di Brasil pada 2014.

Apakah umat kristen kebanyakan menyerang para pria mengaku mesias?
Dalam kasus-kasus yang aku saksikan sendiri, para mesias ini memang diserang oleh pemimpin gereja mainstream. Wajar sih. Bagi umat Kristen kebanyakan, kelakuan mereka semua masuk kategori penistaan agama.

Apakah para mesias modern ini berusaha menampilkan mukjizat?
Kebanyakan dari mereka bilang seperti ini “mukjizat itu cuma strategi komunikasi yang digunakan di zaman dulu lantaran cocok bagi masyarakat yang belum bisa membaca dan menulis. Mukjizat tak diperlukan lagi karena kita punya internet sekarang. Tiap orang bisa baca tulis. Kebenaran bisa diraih dengan cara yang berbeda.” Menurutku, INRI yang paling cerdas berkilah soal mukjizat. INRI pernah tampil dalam acara radio, ketika dia menjawab pertanyaan dari pendengar. Salah satu pendengar bertanya “Kenapa kamu tak memamerkan mukjizat?” INRI menjawab, “mukjizat terbesar adalah bahwa aku bisa tahan menghadapi kalian, dengan umat manusia yang lamban menerima kebenaran ajaranku. Ini mukjizat sesungguhnya.”

1504108104250-Press_Jonas_The-Last-Testament_Press_10
Vissarion, Pria mengaku Yesus asal Siberia. Dia sempat bekerja sebagai polisi lalu lintas pada dekade 80’an. Wahyu bahwa dirinya inkarnasi Yesus turun seiring runtuhnya Uni Soviet. Sejak saat itu, dia sukses mengumpulan 10.000-an pengikut, yang kini tinggal di kawasan Hutan Siberia. Di sana mereka hidup dalam desa terisolir dengan infrastruktur dan sistem sosial sendiri. Foto diambil di Rusia pada 2015.

Debat menyangkut keyakinan macam apa yang kamu harap bisa muncul dari buku dan proyek fotomu ini?
Aku rasa banyak orang cenderung menertawakan tujuh mesiah dan ajarannya yang ditampilkan dalam bukuku. Kenapa mereka tertawa sama ajaran tujuh orang ini, tapi tidak menertawakan keyakinan atau agama lain yang lebih mapan? Apakah semua mesias ini beserta ajarannya kurang masuk akal dibanding agama-agama besar lainnya?

Kita harus terbuka membicarakan batas antara delusi, kegilaan, dan iman dalam kasus-kasus mesias ini. Banyak orang percaya bahwa ada lelaki dari masa 2 ribu tahun lalu akan bangkit setelah meninggal. Orang juga percaya Tuhan punya ketertarikan pada detail-detail kecil hidup kita dan ikut campur mengubah nasib kita. Tapi orang yang sama, yang religius tadi, kok bisa-bisanya meledek INRI dan teologi yang dia bawa. Pertanyaannya: kenapa?

Jika kita berharap Yesus kembali di akhir zaman, seperti yang ditunggu oleh umat kristen, kenapa Yesus tak bisa menjelma jadi salah satu dari tujuh orang ini? Kenapa kita tak menyelidikinya?

Kenapa klaim tujuh lelaki ini dianggap salah? Siapa yang menentukan mana ajaran agama yang harus ditertawakan? Kenapa kita menertawakan Vissarion dan pengikutnya di Siberia, tapi menganggap wajar 1,3 miliar penganut agama kristen di muka Bumi? Pertanyaan ini jelas menantang, tapi tidak salah dan perlu diajukan, serta direnungkan semua orang.

The Last Testament‘, buku seri foto Jonas Bendiksen diterbitkan oleh Aperture

Follow penulis artikel ini lewat akun Twitter @oliverlunn