Minat Blaine Gibson mendalami kasus hilangnya penerbangan Malaysia Airlines MH370 bermula dari rasa penasaran. Setahun kemudian, hobinya berubah menjadi obsesi, mendorongnya bertualang ke 10 negara demi mencari puing dari pesawat yang hilang lima tahun lalu itu. Dia bagaikan Indiana Jones, tapi fokus mengungkap insiden penerbangan paling membingungkan di Abad 21.
Ketika upaya pencarian lintas negara yang menelan ongkos ratusan juta dolar AS gagal menemukan apapun, Gibson dengan dana dan upaya sendiri berhasil: ia menemukan beberapa bagian pesawat nahas tersebut. Gibson terlibat dalam penemuan 17 dari 32 onderdil atau puing, yang menurut pemerintah Malaysia “kemungkinan besar” berasal dari MH370.
Videos by VICE
Penerbangan MH370membawa 239 penumpang dan kru, menghilang pada 8 Maret 2014 setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju ke Beijing. Tak lama setelah lepas landas, Boeing 777 tersebut berbelok, sinyal pelacaknya mati, dan kehilangan kontak dengan pemandu lalu lintas udara.
Pesawat tersebut diperkirakan jatuh di Samudra India tujuh jam setelah lepas landas. Hilangnya pesawat itu mendorong upaya pencarian dan evakuasi termahal dalam sejarah penerbangan. Upaya berbagai negara tadi gagal menemukan apapun. MH370 hanya dianggap jatuh ke samudra dan tak bisa ditemukan lagi. Semua penumpang diasumsikan meninggal.
Menteri Perhubungan Malaysia, sebagai negara yang memimpin operasi pencarian, menyatakan pihaknya siap menyelidiki berbagai informasi dari pihak manapun. Jika ada bukti baru, maka pencarian MH370 bisa dilakukan lagi.
Gibson merasa bisa menjadi orang yang menyediakan jawaban soal hilangnya pesawat tersebut. Dia mempelajari pola pergerakan arus laut, demi mencari tahu ke arah mana puing pesawat bergerak, lalu mencarinya ke pantai-pantai di beberapa negara.
“Ada banyak teori gila soal MH370. Ada yang bilang bangkai pesawatnya sebetulnya jatuh di hutan Kambodja, di teluk Bengal, Kazakhstan, atau masih utuh di bawah Samudra India setelah mendarat di air—semua teori itu dapat dibantah oleh penemuan puing pesawat,” kata Gibson.
Gibson pertama kali menemukan sebagian dari MH370 pada Februari 2016, di pesisir Mozambique. Ketika media menyoroti keberhasilan Gibson, ia dihubungi orang lain yang mengklaim telah menemukan bagian dari pesawat Malaysian Airlines. Gibson lantas membuat jaringan penemu puing pesawat di berbagai negara di sekitar Samudra India.
“Banyak orang bertanya kepada saya: ‘apakah kamu senang berhasil menemukan sebagian puing dari MH370?’?” kata Gibson.
“Andai saya menemukan 239 orang sedang memanggang hasil laut dan meminum air kelapa sambil berkata, ‘kok lama banget sih kalian menyelamatkan kami,’ nah, baru saya senang.”
VICE News mengikuti Gibson saat dia mengunjungi Kementerian Perhubungan Malaysia. Dia berusaha membuktikan, puing MH370 masih bisa dicari dan kelak jawaban akan terkuak.
Tonton video profil Gibson di tautan awal artikel. Segmen ceritanya dimulai pada menit 17.38.
Artikel ini pertama kali tayang di VICE News