Tech

Penduduk Jepang Siagakan Robot Serigala untuk Usir Beruang Liar

robot serigala

Dalam upaya melindungi warga dari ancaman hewan liar, sebuah kota di Hokkaido, Jepang memasang robot “monster serigala” untuk menakut-nakuti beruang yang memasuki area pemukiman. Situs berita Japankyo melansir robot tersebut memiliki sensor gerak yang akan menyalakan mata merah dan lolongan serigala ketika mendeteksi gerakan beruang.

Sebagaimana dilaporkan Mainichi, robot serigala dikembangkan oleh sejumlah engineer dari perusahaan Ohta Seiki, Universitas Hokkaido dan Tokyo University of Agriculture. Sudah ada sejak 2016, robot semacam ini biasanya berfungsi sebagai orang-orangan sawah. Totalnya ada 62 robot lebih yang terpasang di seluruh Jepang, tapi baru kali ini robot serigala digunakan untuk melindungi manusia.

Videos by VICE

“Kami ingin mengajarkan kepada beruang bahwa pemukiman warga bukan tempat tinggal mereka. Robot ini dipasang supaya manusia dan beruang bisa tetap hidup berdampingan,” pimpinan perusahaan Yuji Ota memberi tahu Mainichi.

Ilmuwan dari World Wildlife Fund, Dave Thau, mengutarakan robot memang pernah digunakan untuk mengendalikan satwa liar dan menjaga keharmonisan lingkungan sebelum ini. Meskipun tergolong baru, robot dapat meningkatkan upaya konservasi global. Robot WasteShark diciptakan untuk membersihkan sampah di dasar laut, sedangkan “kamera ransel” dipasang ke punggung kumbang untuk memperlihatkan seperti apa kehidupan serangga.

“Kebanyakan teknologinya masih baru dan belum digunakan secara luas, sehingga idenya terdengar menarik bagi para ahli robotik yang mengedepankan konservasi,” Thau mengatakan dalam email kepada Motherboard. “Teknologi dapat dimanfaatkan untuk memantau keanekaragaman hayati dan kelestarian lingkungan, serta mengurangi risiko eksploitasi ilegal terhadap satwa liar dan mencegah konflik antara manusia dengan satwa liar.”

Manichi membeberkan beruang hampir jarang muncul di kota berpenduduk 36.500 jiwa. Biasanya hanya ada satu penampakan beruang setiap beberapa tahun sekali. Namun, entah mengapa sejak akhir Mei lalu, ada 10 ekor beruang yang menunjukkan diri di sana. Japan Times melaporkan lonjakan serupa di desa Shimamaki yang masih berlokasi di Hokkaido.

Robot serigala sepanjang 1,2 meter dan setinggi 900 cm dipasang di dekat pusat kota Takikawa hingga musim hibernasi pada akhir November nanti. Ketika dijadikan orang-orangan sawah, robot ini mampu mengusir babi hutan dan rusa. Belum diketahui seperti apa efeknya untuk beruang. Hokkaido terkenal akan beruang cokelat higuma yang mirip beruang Grizzly di Amerika Serikat.

“Para pendaki di Hokkaido harus membawa lonceng beruang, terutama ketika mengunjungi tempat-tempat yang banyak beruangnya. Ini tidak direkomendasikan bagi pendaki amatiran,” ungkap Yumi Anngraini, pendaki yang pernah tinggal di Sapporo, melalui DM Instagram. “Saya merasa lebih aman dengan robot ini karena lingkungannya terjamin aman sebelum saya tiba di sana.”

Selain itu, Anngraini menyebut robot serigalanya juga bisa dimanfaatkan untuk menarik wisatawan.

Walaupun bermanfaat, Thau menjelaskan penggunaan robot dalam mengendalikan satwa liar dikhawatirkan dapat menimbulkan jenis polusi baru. Pembuatan dan penggunaannya lambat laun akan berdampak buruk bagi lingkungan.

“Semakin lama sensornya akan semakin kecil dan murah sehingga bisa digunakan secara luas. Di satu sisi, kita ingin melestarikan lingkungan. Tapi di sisi lain, kita justru mencemarinya,” terang Thau. “Tindakan manusia memengaruhi planet, sehingga satwa liar sangat merasakan dampaknya. WWF bertujuan membangun masa depan yang memungkinkan manusia hidup berdampingan dengan alam. Kami berusaha mewujudkannya dengan teknologi.”

Meskipun demikian, Thau yakin teknologi berbasis lingkungan sudah bergerak ke arah yang benar dan akan membawa banyak manfaat positif.