Penduduk Rusia Dikibuli, Lelaki Berkostum Dikira Robot Canggih Betulan

Boris si "robot" canggih di Rusia

Seorang laki-laki mengenakan kostum robot palsu seharga US$3.700 berhasil meyakinkan banyak orang kalau mereka sedang menyaksikan android yang bisa menari di sebuah acara besar perayaan kemajuan teknologi awal pekan ini.

Menurut situs berita Rusia Meduza, kantor berita Rossiya 24 menayangkan sebuah video yang mendeskripsikan “Boris si Robot” sebagai “salah satu robot tercanggih di dunia.” Pihak kantor berita mendadak meminta maaf dan menurunkan video tersebut setelah mereka sadar “Boris” hanyalah seorang pemain cosplayer.

Videos by VICE

Selasa lalu, stasiun TV mengunggah sebuah video penampilan Boris di forum teknologi pemuda Proektoriya, di mana seorang pembawa acara dilaporkan mengatakan, “Robot Boris sudah belajar menari, lumayan loh bakatnya.”

Setelah beberapa detik melihat Boris menari versi running man yang aneh, seharusnya kamu langsung curiga. Kalau kamu pernah nonton video robot-robot canggih kayak ATLAS-nya Boston Dynamics, yang bisa parkour (!!!), kamu pasti tahu bahwa robot bergerak secara metodis dan berhati-hati. Beberapa blogger asal Rusia di Tjournal menegaskan pergerakan Boris sangat ceroboh, enggak jelas, dan non-robotik.

https://youtu.be/4YUqUunt3Ns?t=152

Ada pula orang skeptis yang menemukan sesuatu yang membuktikan kemanusiaan Boris: sebuah celah di bagian leher kostum Boris yang memperlihatkan seorang manusia di dalam. Gambar tersebut diambil pada saat Boris dipuji untuk “kecanggihannya.” Sebuah foto yang menangkap seorang aktor yang hanya memakai sebagian dari kostum Boris muncul di Media MBKh, perusahaan media yang didirikan Mikhail Khordorkovsky, sosok anti-Putin yang diasingkan dari Rusia.

Menurut the Guardian, penyelenggara acara di balik acara robotik ini bukannya mau memalsukan pencapaian teknologis tak terduga—mereka cuman mau bikin STEM (ilmu, teknologi, keinsyinuran, dan matematika) seru bagi 500 anak-anak sekolah yang hadir di acara tersebut. Tetap saja, rekaman videonya menunjukkan pembawa acara berperilaku seakan-akan Boris benar-benar robot.

“Bisa saja salah satu anak ini menjadi tertarik dengan robotik,” ucap seorang pembawa acara, saat diwawancarai the Guardian. “Terutama karena di acara ini, mereka mendapat kesempatan untuk melihat robot-robot paling modern.”

Kami sebenarnya berterimakasih “Boris” itu bukan robot beneran. Kita enggak perlu lebih banyak android lagi yang ujung-ujungnya melakukan pemberontakan melawan manusia.

Follow Beckett Mufson di Twitter dan Instagram.

This article originally appeared on VICE US.