Kamu vegan atau tertarik melakukan diet plant-based? Kalau begitu, saya sarankan untuk berhenti mengonsumsi minuman beralkohol sekalian. Mengapa? Penelitian menunjukkan vegan dan vegetarian mengalami hangover yang jauh lebih hebat.
Sejumlah peneliti dari Universitas Utrecht menganalisis efek setelah minum alkohol pada 13 social drinker. Temuan mereka yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Medicine menyimpulkan orang-orang yang hanya makan sayur tidak memiliki dua zat utama pencegah hangover berlebihan.
Videos by VICE
Peneliti mengamati 23 tanda dan gejala hangover—seperti sakit kepala, mual, jantung berdebar, muntah, pusing, keringatan, sensitif terhadap cahaya dan suara, dan mudah haus—serta semua makanan dan minuman yang dilahap peserta selama minum-minum. Mereka menemukan peserta yang kekurangan asam nikotinat atau vitamin B3 dan seng mengalami efek hangover yang lebih parah.
Vitamin B3 umumnya ditemukan dalam daging, kerang dan polong-polongan. Sementara itu, seng sebagian besar ditemukan dalam daging, unggas dan makanan laut. Dengan demikian, vegan sangat mungkin mengalami hangover berat.
“Asam nikotinat dan seng dapat memecah etanol atau alkohol hingga menjadi asetaldehida,” Rabia De LaTour MD, ahli gastroenterologi dan asisten profesor kedokteran di NYU Langone Health, memberi tahu The New York Post.
“Kamu memerlukan dua nutrisi ini untuk mencerna alkohol. Tak heran hangovernya lebih parah kalau kamu kekurangan dua zat itu.”
Akan tetapi, faktor genetik dan total asupan makanan juga berperan di sini. LaTour berpendapat pil tambahan yang mengandung seng atau B3 bukan cara terbaik menyembuhkan sakit kepala atau perut mual setelah minum-minum. Berhubung sampelnya relatif kecil, dia menyarankan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hangover yang dialami vegan benar lebih buruk akibat kekurangan seng dan B3.
Follow Shamani Joshi di Instagram
Artikel ini pertama kali tayang di VICE India