Manusia perlahan menghilang di salah satu sudut internet. Pengunjung cafe, pecinta bar, dan pejalan kaki sedang dihapus; jejak mereka hanya serupa bayangan.
Penghapusan massal ini terjadi lewat aplikasi bernama Bye Bye Camera. Aplikasi ini diciptakan seniman Damjanski dengan tujuan memahami bagaimana mesin memandang manusia. Kamu juga bisa menghapus orang dari foto-fotomu menggunakan aplikasi ini.
Videos by VICE
Untuk menghapus seseorang, kamu cukup mengunduh app ini ke ponsel, lalu mencari tempat yang berisi satu atau lebih orang. Setelah kamu mengarahkan kameramu ke mereka, akan muncul kata-kata “Mohon menunggu, mendeteksi manusia.”
Beberapa detik kemudian, manusianya menghilang. Setiap kali seseorang dihapus, sebuah penghitung di bawah layar menunjukkan jumlah orang yang pernah kamu hapus dari fotomu.
Saat diwawancarai Motherboard, Damjanski mengaku penggarapan aplikasi ini cuma butuh tiga bulan. Tapi untuk risetnya diamenghabiskan setahun memikirkan peran manusia di dunia yang semakin terhubung dalam internet.
“Konsep paling menarik untuk dipikirkan adalah: Apa itu seorang manusia dari perspektif program edit foto macam ini?” ujar Damjanksi. “Mungkin manusia hanya sekedar kumpulan piksel.”
Menurut Damjanski, app ini menggunakan sistem penghapusan objek bernama Yolo untuk mendeteksi sosok manusia, dan menggunakan jaringan saraf untuk mengisi latar belakang yang terhapus. Hasilnya menyerupai gambaran surealis sekaligus glitch video game.
App ini seringnya berfungsi secara normal ketika dipakai lewat ponsel, tetapi terkadang servernya nge-hang. Kecerdasan buatannya juga terkadang gagal membedakan hewan dengan manusia. Ketika mencoba menghapus diriku sendiri dari sebuah foto dengan anjingku, aplikasinya malah menghapus anjingku.
Saat melihat album fotoku untuk kedua kalinya, aku menemukan foto lainnya. Anjingku masih terlihat, tapi tubuhku berubah menjadi piksel-piksel bergelombang.
Untuk sementara aplikasinya hanya dapat berfungsi dengan koneksi internet. Damjanski berharap bisa menciptakan versi offline, sehingga penggunanya bisa menghapus sosok manusia dari foto tanpa perlu koneksi internet.
Ini bukan pertama kalinya Damjanski menggunakan kesenian untuk mengkaji dunia dari sudut pandang mesin ataupun teknologi. Tahun lalu, dalam proyek instalasi seni “Humans Not Invited,” Damjanski menciptakan tes sandi CAPTCHA yang justru menyaring manusia, bukan bot.
“Algoritma merupakan pendekatan black box – kamu bisa melihat semua yang masuk dan keluar, tapi kamu tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam,” kata Damjanski. Seniman ini mengaku ketertarikannya dengan misteri black box menjadi inspirasi Humans Not Invited dan Bye Bye Camera.
Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard