Food

Penjara Selandia Baru Punya Mesin Es Slurpee Buat Sipir, Menuai Kecaman Publik

Penjara Selandia Baru Punya Mesin Es Slurpee Buat Sipir, Menuai Kecaman Publik

Tahun lalu, pemerintah Amerika Serikat menghabiskan jutaan dolar pajak untuk membeli lobster dan daging sapi premium bagi PNS serta personel militer. Alokasi anggaran ini terdengar kurang ajar, apalagi kalau kamu enggan bayar pajak kepada pemerintah.

Setidaknya bukan hanya pemerintah AS (dan Indonesia) yang pengeluarannya bikin kening pembayar pajak berkerut. Di Selandia Baru, Departemen Penahanan menghabiskan lebih dari satu juta dolar, setara Rp9,5 miliar, untuk membeli ratusan mesin es mambo slushie sepanjang 2018.

Videos by VICE

Setelah musim panas 2018 yang suhunya memecahkan rekor, departemen penahanan memasang 193 mesin slushie di seluruh lapas seantero Selandia Baru, menurut laporan Sydney Morning Herald. Tapi itu bukan berarti para napi keenakan minum slurpee rasa raspberry seperti bocah yang main ke 7-Eleven. Mesin-mesin ini ditujukan untuk staf, yang mengerjakan shift panjang dan mengenakan rompi seberat 5,8 kilogram pada hari-hari menyengat musim panas.

Simon Bridges, ketua Partai Nasional Selandia Baru, menyebut pembelian mesin es mambo ini sebagai “kecerobohan” dan “buang-buang uang rakyat,” seperti dikutip the Guardian. Kebijakan ini juga membuktikan, imbuhnya, bahwa pemerintah tidak perlu menaikkan persentase pajak karena “mereka tidak tahu cara membelanjakan anggaran secara bijak.”

Saat dikonfirmasi, menurut Departemen Penahanan, pembelian mesin es ini disalahpahami. “Pengertian slushie sebagai suguhan manis itu keliru,” kata Willie Cochrane selaku Dirjen Pengelolaan Fasilitas Publik Selandia Baru, lewat pernyataan tertulis. “Slushie ini merupakan campuran es serut dengan pengganti elektrolit.” Lapas-lapas ini butuh mesin slushie sebanyak ini, katanya, karena sipir dan staf penjara tidak diperbolehkan meninggalkan pos jaga mereka.

Pembelian mesin-mesin ini didukung Menteri Penahanan Kelvin Davis, yang mengatakan kepada Radio New Zealand bahwa slushie dibutuhkan agar para pegawai lapas “aman, sehat, dan tidak kepanasan”, dan mampu menyelesaikan tugas mereka secara nyaman.

Berbeda dengan pengeluaran pemerintah yang dikabarkan menghabiskan “ratusan ribu dolar untuk satu layar TV, meja resepsionis, dan catokan rambut,” ujar Calvin, mesin slushie ditujukan untuk memastikan staf tetap terhidrasi dan tidak kepanasan–yang dapat mengurangi ketegangan antara sipir dan napi.

Argumen pemerintah Selandia Baru setidaknya ada dasar ilmiahnya. Pada 2012, contohnya, sebuah jurnal kesehatan menerbitkan artikel yang menyarankan penggunaan es serut untuk mencegah gangguan tubuh akibat kepanasan. Menurut the Herald, para napi sendiri tidak diperbolehkan menggunakan mesin slushie, meski mereka juga mengalami kepanasan yang sama.

Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES