Memotret Sekian Syarat Agar Perempuan Boleh ke Taman Bermain di Arab Saudi

Odvojeni zabavni parkovi u gradu Aba u Saudijskoj Arabiji

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Arabia.

Dulu, seniman Saudi Arwa Al-Na’imi tidak menyangka akan bisa menjalankan karir kreatif seperti yang diinginkan. Lahir di kota Abha, provinsi Aseer, Arab Saudi, Arwa tertarik dengan kesenian sejak masa kecil. Sayangnya, tiada satupun universitas di kotanya yang menawarkan jurusan kesenian. Oleh karena itu, Arwa menjadi perempuan pertama yang mengambil jurusan ilmu komputer.

Videos by VICE

Arwa tak pernah berhenti berkarya. Tak lama setelah lulus kuliah, ia menerima penghargaan kesenian Abha dari Komisi Kesenian Kawasan Selatan. Setelah itu, ia bergabung dengan Muftaha Art Village, kolektif kesenian pertama di Arab Saudi selatan. Disini Arwa diberi kesempatan memamerkan karyanya.

“Kala itu aku bersaing sama seniman-seniman top. Sebelumnya, karyaku tidak mungkin masuk pameran, karena hanya karya laki-laki yang boleh masuk museum.”

Arwa menjadi perempuan pertama yang memotret interior Al Masjid an Nabawi—masjid yang dibangun sendiri oleh Nabi Muhammad, dan dianggap sebagai situs kedua paling suci bagi pemeluk Islam.

1566994245110-theme-1

Selama lima tahun terakhir, Arwa sedang menggarap proyek terbarunya berjudul “Never Never Land”. Seri foto ini menampilkan foto yang diambil di taman bermain di kampung halamannya, yang seperti semua taman bermain di Arab Saudi, tersegregasi antara lelaki perempuan.

“Dulu aku suka main ke tempat macam itu bersama abangku. Tapi sekarang tidak boleh karena laki-laki dan perempuan tidak diperbolehkan berada di area yang sama. Selebihnya, perempuan dilarang berteriak di area bermain atau mengenakan celana. Tapi tidak ada yang peduli, toh pengunjung perempuan tetap mengenakan celana dan berteriak. Memangnya kita semua bakalan dihukum?”

Demi memotret suasana taman bermain itu, Arwa terpaksa menyembunyikan kameranya dalam abaya yang dia kenakan. Karya Arwa menunjukkan kontras antara abaya-abaya hitam dengan hiasan taman bermain warna-warni.

“Arab Saudi sudah berubah sejak setahun lalu,” ujarnya. Meski Arwa bahagia melihat perempuan menikmati lebih banyak kebebasan—termasuk mengemudi mobil dan bepergian tanpa izin laki-laki—Arwa percaya masih banyak yang harus dilakukan buat mendukung seniman perempuan di Kerajaan Petro Dollar itu.

“Peluang kami masih sangat terbatas,” katanya. “Aku punya banyak ide untuk diwujudkan jadi seri foto, tetapi aku bingung harus diajukan ke siapa.”

Simak koleksi foto dari seri Never Never Land di bawah ini:

1566994276401-theme-3
1566994308851-theme-2
1566994321758-theme-4
1566994335345-theme-5
1566994348980-theme-6
1566994380857-theme-7