Pas aku pertama kali ke Reykjavik, penerbanganku tiba pada pagi gelap di Februari. Baru setelah pukul 7 pagi aku sampai pusat kota, tapi pada bulan ini, aku harus menunggu kurang lebih tiga jam sebelum matahari terbit. AirBnB-ku belum boleh ditempati sebelum siang hari, jadi aku jalan-jalan saja, ngopi, dan jalan lagi, sampai aku mencium bau roti—lalu aku melacak bau itu sejauh beberapa blok.
Baunya sangat mengundang, hangat, dan segar, dan aku bertekad untuk menemukan dari jalanan bersalju mana bau ini berasal. Lima menit kemudian, aku sadar bau tersebut berasal dari Subway— Subway doang, coy. Ternyata segitu jetlag-nya aku, sampai-sampai bisa ketipu bau roti Subway.
Videos by VICE
Tapi ternyata kemudian kali aku mencium bau harum roti yang baru dipanggang, datangnya justru dari mesin pembuat roti otomatis.
Salah satu fokus di Consumer Electronics Show (CES) tahun ini adalah BreadBot, pencapaian teknologis yang mampu mengubah bahan kering menjadi roti sempurna dalam 90 menit. Mesin ini juga enggak memerlukan bantuan manusia sama sekali, selain untuk menuangkan adonan ke dalam mesin pada awal sesi pemanggangan, dan membersihkannya pada akhir hari.
Menurut Wilkinson Baking Company, perusahaan berbasis di Washington yang menciptakan BreadBot, mesin luar biasa ini dapat memproduksi sepuluh buah roti setiap jam, dengan roti baru siap dipanggang setiap enam menit. (Maksimal harian mesin ini adalah 235 buah roti, lumayan buat ngancurin diet). Mesin ini mampu memanggang 5 jenis roti, termasuk roti biji dan gandum organik, roti gandum utuh organik, roti gandum utuh biasa, dan gandum homestyle.
“Roti merupakan makanan pokok di Amerika. Tapi di sebagian besar supermarket, roti sudah kehilangan koneksi emosional dengan si pembeli,” kata CEO Wilkinson Baking company, Randall Wilkinson.
Karena roti hasil mesin ini (secara teoritis) akan dibeli dalam waktu 18 sampai 45 menit setelah keluar dari oven, tidak ada keperluan untuk pengawet atau bahan tambahan. CNET melaporkan bahwa BreadBot didesain untuk disewa atau dibeli Supermarket atau perusahaan lain, dan harganya sekitar US$100,000 (Rp 1,4 miliar). (Munchies telah menghubungi Wilkinson Baking Company untuk informasi lebih lanjut, tetapi belum menerima balasan.)
BreadBot telah diteliti dan dikembangkan selama lebih dari 20 tahun, tapi kalau penampilan perdananya di CES adalah sebuah indikasi, maka tidak lama lagi BreadBot akan hadir di toko-toko yang biasa kita kunjungi. Situs web Wilkinson juga berjanji bahwa Breadbot akan menyediakan “bau roti segar yang harum” di manapun mesin ini diletakkan.