Pertandingan sepakbola yang berlangsung awak Oktober 2021 di Brasil berakhir kacau, setelah seorang pemain melakukan penganiayaan terhadap wasit.
Penyerang Sport Club Sao Paulo (Sao Paulo-RS), William Ribeiro, telah ditetapkan sebagai tersangka percobaan pembunuhan karena menyerang Rodrigo Crivellaro hingga tak sadarkan diri.
Videos by VICE
Rekaman video hanya mempertontonkan momen saat Crivellaro terpelanting di tengah lapangan, entah karena ditendang atau didorong oleh Ribeiro. Setelah itu, pesepakbola menendang kepala wasit dengan sangat keras.
Beberapa pemain mendorong Ribeiro begitu wasit tergeletak tak berdaya, sedangkan yang lain mengerubungi Crivellaro dan melambaikan tangan dengan panik untuk meminta bantuan. Sejumlah petugas berseragam lengkap yang membawa pentungan bergegas memasuki lapangan dan melerai perkelahian. Ambulans datang tak lama kemudian, melarikan wasit ke rumah sakit. Pertandingan terpaksa dihentikan akibat kericuhan ini.
Media lokal menduga serangannya terjadi setelah wasit memberi kartu kuning kepada Ribeiro yang mengeluhkan sesuatu.
Kepada ESPN, penyelidik polisi Vinicius Lourenço de Assunção menjelaskan alasannya menjerat Ribeiro dengan pasal tersebut. “Dokter menyampaikan wasit kesulitan berbicara. Dia mengalami risiko cedera yang sangat serius pada tulang belakang leher dan kepala.”
“Karena itulah saya menetapkan adanya unsur percobaan pembunuhan. Anda berisiko membunuh seseorang dengan menendang kepala mereka saat terbaring,” terangnya.
Jika dinyatakan bersalah, Ribeiro terancam menjalani hukuman hingga 30 tahun penjara, meski bisa diringankan apabila wasit tidak tewas. Crivellaro dikabarkan menjalani rawat inap semalaman dan diizinkan pulang keesokan harinya.
Tindakan tercela ini terjadi selama pertandingan antara Sao Paulo-RS dan Guarani de Venancio Aires di negara bagian Rio Grande do Sul.
Dalam pernyataan resmi, Deivid Goulart Pereira selaku presiden Sao Paulo-RS menyebut insidennya “menjijikkan”.
“Klub kami menghadapi masa paling menyedihkan sepanjang sejarah. Kejadian tersebut tak hanya mengejutkan pencinta sepakbola [Rio Grande do Sul], tetapi semua orang yang menyukai olahraga ini.”
“Kami meminta maaf kepada profesional yang diserang dan keluarganya, serta meminta maaf kepada publik atas peristiwa yang amat disesalkan,” lanjut Goulart Pereira, mencatat bahwa insidennya terjadi bertepatan dengan hari jadi klub yang ke-113 tahun.
Dia mengumumkan telah memutus kontrak dengan Ribeiro, dan akan mengambil “semua kemungkinan dan tindakan hukum”.