Maling Lihai ala Ninja Gasak Rp138 Juta dari Museum Ninja di Jepang

Museum Ninja Iga-ryu yang amat populer di Jepang baru saja kemalingan. Ironisnya, komplotan maling yang berhasil membobol brankas kantor dan menggasak uang senilai satu juta Yen (setara Rp138 juta) itu punya kemampuan mirip ninja beneran.

Museum Iga-ryu melaporkan kasus kemalingan ini pada 19 Agustus lalu. Alarm tanda terjadi pencurian menyala pada pukul 1.15 dini hari. Brankas yang dibobol itu berisi uang tiket masuk pengunjung. Saat kejadian, brankas sedang penuh, karena museum kebanjingan pengunjung di akhir pekan. Saat ramai, Museum Iga-ryu bisa didatangi ribuan orang.

Berdasar penyelidikan awal kepolisian yang dikutip surat kabar Yomiuri Shimbun, ada tiga maling yang terlibat pencurian. Mereka amat lihai, karena hanya butuh tiga menit untuk memindah brankas seberat 150 kilogram itu dari kantor, menuju luar gedung dengan perencanaan amat matang. Ketiga maling itu bisa mengakali keamanan berlapis pintu museum cukup mengandalkan linggis.

“Kami menyesalkan pencurian ini, mengingat museum belum lama menerima kembali pengunjung setelah tutup lama akibat pandemi corona,” kata salah satu staf museum Iga-ryu saat diwawancarai NHK.

Museum tersebut terlat di kota Iga, kawasan tengah pulau terbesar Jepang, Honshu. Iga sejak berabad lalu sudah dikenal karena tradisi menjadi basis persembunyian kelompok ninja yang dimanfaatkan jasanya oleh para Shogun. Ada dua klan ninja terbesar di Jepang yang membangun markas di Iga, membuat kota ini makin identik dengan semua hal seputar ninja.

Museum ini berusaha mengabadikan keterkaitan Iga dan budaya ninjutsu, dengan menyimpan berbagai pernak-pernik asli yang digunakan ninja di masa lalu, seperti bom asap hingga shuriken.

Ninja amat populer dalam budaya pop, lantaran karakternya yang misterius sebagai prajurit sekaligus intelijen. Mereka ibarat pasukan khusus di masa modern, karena lihai menyusup, bersembunyi, atau menjalankan tugas pembunuhan tokoh penting.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Asia