Pihak Kepolisian Israel membeberkan pada selasa lalu bahwa pihaknya telah menahan beberapa teman dan rekanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Penangkapan ini menambah tekanan terhadap Netanyahu yang belakangan dituding terlibat beberapa kasus korupsi.
Penangkapan ini adalah bagian dari sebuah investigasi yang dikenal dengan nama “Kasus 4000,”’ yang berusaha mengungkap apakah dua rekan kepercayaan Netanyahu—termasuk dirinya sendiri—terlibat kasus korupsi yang melibatkan Bezeq, perusahan telekomunikasi terbesar di Isreal. Menurut penyelidikan polisi, Netanyahu meminta Bezeq menayangkan segala macam pemberitaan positif terkait dirinya di Walla, portal berita Bezeq, setelah Netanyahu membantu pengesahan beleid bernilai ratusan juta dollar yang menguntungkan Bezeq.
Videos by VICE
Beberapa tersangka yang dicokok meliputi mantan juru bicara Netanyahu Nir Hefetz dan mantan Direktur Jenderal Kementerian komunikasi Shlomo Filber.
Shaul Elovitch, pemegang saham utama Bezeq dan kawan dekat keluarga Netanyahu juga ikut ditangkap polisi bersama istri dan anaknya serta CEO Bezeq, Stella Handler.
Semua tersangka diamankan sejak Senin lalu, namun identitas mereka dirahasiakan selama dua hari, sesuai dengan prosedur penanganan kasus kriminal di Israel.
Jerusalem Post melaporkan bahwa Netanyahu akan menjalani pemeriksaan setelah para penyidik mendapat cukup bukti dari hasil investigasi para tersangka.
Dalam postingan Facebooknya Senin lalu Netanyahu—yang menjabat menjadi Menteri Komunikasi Israel sejak Maret 2015 hingga Februari 2017—menyangkal semua tudingan terhadap dirinya: “Tak pernah ada kongkalikong dan perbuatan melanggar hukum lainnya dalam interaksi saya dengan Elovitch.” Lebih lanjut, Netanyahu menggambarkan segala tudingan yang diarahkan ke dirinya sebagai “serangan” beberapa media yang ingin menjatuhkannya.
Pencokokan tersangka dilakukan setelah Polisi Israel menyatakan sudah mengantongi bukti kuat untuk menyeret Netanyahu ke meja hijau dengan tuduhan penyogokan, penipuan dan penyalahgunaan kedudukan dalam dua kasus sebelumnya, yang dikenal dengan nama Kasus 1000 dan Kasus 2000. Dalam kasus pertama, Netanyahu dan istrinya ditengarai menerima gratifikasi berupa barang mahal dari beberapa pengusaha kaya lantaran telah melicinkan bisnis mereka. Dalam kasus kedua, Netanyahu dituding telah menawarkan pada sebuah surat kabar bahwa dirinya akan menerbitkan beleid yang akan merugikan rival koran tersebut. Sebagai imbalannya, Netanyahu akan mendapatkan pemberitaan bernada positif tentang dirinya.
Penangkapan minggu lalu diumumkan selagi media Israel memberitakan tudingan kasus korupsi baru yang melibatkan Netanyahu pada hari Selasa lalu.
Menurut beberapa laporan, Nefetz dituding mengirm pesan pada hakim Hila Gerstel, komisioner badan peninjauan kasus kriminal, lewat seorang perantara untuk menggugurkan kasus yang menjerat Istri Netanyahu. Sebagai imbalan, Gerstel akan diangkat menjadi Jaksa Agung.
Kasus yang melibatkan Sara Netanyahu—yang diduga menyalahgunakan dana pengelolaan rumah dinas perdana menteri sebesar $100.000—tetap diproses dan Gerstel tak mendapatkan jabatan jaksa agung.
Juru bicara keluarga Netanyahu menyangkal telah melakukan pendekatan terhadap Gerstel, seperti yang dilansir oleh New York Times. “Nir Hefetz tak pernah menawarkan proposal ngawur macam ini pada Perdana Menteri dan Istrinya,” jelas Ofer Golan. “Hefetz tak pernah diminta membuat proposal macam itu dan kami tak yakin kalau Hefetz bisa berpikir seperti itu.”