Meski sulit dipercaya, nyatanya ada pabrik di Provinsi Binh Duong, Vietnam, menjual kondom daur ulang ke masyarakat. Dari pabrik ini, polisi setempat baru saja menyita 345 ribu kondom bekas seberat 360 kilogram yang telah dibersihkan, dipanaskan, dikeringkan, dan dibungkus ulang.
Penggerebekan ini terjadi berkat laporan warga sekitar. Polisi lantas menangkap seorang buruh perempuan bernama Pham Thi Thanh Ngoc. Dari penyelidikan, Pham menjelaskan proses “daur ulang” kondom yang super absurd.
Videos by VICE
Jadi setiap bulan doi menerima pasokan kondom bekas dari seseorang yang masih misterius. Tumpukan kondom bekas tersebut lantas direbus di air mendidih, lalu dikeringkan. Dari sini, kondom dibentuk ulang agar tampak seperti kondom baru menggunakan kayu berbentuk penis, sebelum akhirnya dibungkus kembali.
Perempuan tersebut mengaku dibayar Rp2.500 dari setiap kilogram kondom yang dibuat. Harga yang sangat-sangat murah mengingat bahaya yang konsisten ia hadapi. Dokter spesialis Kandungan Anh Nguyen menjelaskan, kondom bekas sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. “Demi keuntungan, mereka bisa menyebarkan penyakit seksual menular seperti sifilis, gonore, dan bisa saja HIV. Ini harus dicegah,” sebut Nguyen, dilansir The New York Times.
Epidemiolog Dr. Elizabeth Torrone turut memperingatkan bahwa sabun dan air enggak akan membunuh kuman-kuman yang udah ada di kondom bekas pakai. “Pemakaian yang salah, seperti menggunakan kondom lebih dari sekali, akan menghilangkan perlindungan kondom dan membuat kondom rusak dan bocor,” kata Torrone kepada BuzzFeed.
Kejahatan serius ini ternyata bukan kali pertama terjadi. Di Heibei, Tiongkok, sebuah kelompok kriminal mendapatkan keuntungan 6 juta dolar AS dari mendaur ulang kondom bekas dan menjualnya kembali ke supermarket dan hotel. Polisi yang mengendus aksi tersebut berhasil menyita 500 ribu kotak kondom bekas sebagai bukti. Untuk menyamarkan aksi, komplotan pelaku menggunakan kotak kondom merk Durex sebagai kamuflase. Sebanyak 17 orang ditangkap di Henan, Hebei, dan Zhejiang.
“Kami menemukan pabrik pembuatan di mana tersangka membuat kondom tersebut di area pedesaan Henan dan Hebei. Kondisi kebersihan di sana sangat buruk. Kami melihat kondom tersebut dibuat dengan cara mencampur kondom bekas dengan minyak silikon di dalam sebuah kantong,” ujar polisi yang mengurusi kasus ini.
Kondom dijual dengan harga jauh lebih murah: 14 sen. Bandingkan dengan kondom baru yang berharga 21 dolar. Anomali harga inilah yang pertama kali membuat polisi curiga tentang peredaran bisnis gelap tersebut. Untuk bikin bayanganmu semakin horor, polisi juga menemukan kondom bekas tersebut mengandung jamur, jahitan, dan lubang.
Nyatanya, praktik macam ini di Tiongkok udah jadi kejahatan umum. New York Post melaporkan udah ada sepuluh kasus serupa terjadi hanya di Henan sejak 2014. Para penjahat kebanyakan sudah dinyatakan bersalah dengan hukuman sampai empat tahun penjara.
Mendaur ulang sampah sih boleh aja, tapi enggak seekstrem ini juga dong.