Seorang prajurit Israel telah dijatuhi hukuman penjara 10 hari karena menganiaya aktivis Palestina yang sedang diwawancarai jurnalis AS selama kunjungan mereka ke kota Hebron di wilayah pendudukan Tepi Barat awal pekan ini.
Tampak dalam video yang beredar di media sosial, prajurit yang tidak diketahui namanya itu menarik kerah jaket Issa Amro sambil mencengkeram lehernya, sedangkan seorang prajurit lain menahan kedua lengan Amro dari belakang. Amro lalu didorong hingga jatuh terjerembap dan ditendang oleh prajurit yang mencekik lehernya tadi.
Videos by VICE
Penganiayaan tersebut disaksikan sejumlah wartawan yang melakukan liputan di sana. Seorang di antaranya adalah Lawrence Wright dari The New Yorker.
Militer Israel mengklaim awal mula masalahnya terletak pada Amro, yang dituding mencaci maki prajurit setelah diminta meninggalkan pos pemeriksaan. Namun, tuduhan itu segera dibantah Amro dan juga Wright.
“Seperti yang terlihat dalam video, prajurit itu melanggar kode etik IDF [Pasukan Pertahanan Israel],” demikian klarifikasi militer.
Jurnalis The New Yorker mengungkapkan rasa terkejutnya lewat akun Twitter pribadi pada Selasa, 14 Februari 2023. “Baru kali ini saya menyaksikan narasumber diserang seperti itu. Seorang prajurit Israel menghentikan wawancara saya bersama aktivis perdamaian Palestina Issa Amro di Hebron, dan menganiaya narasumber saya,” Wright ngetwit. “Saya tak bisa berhenti memikirkan betapa tidak manusiawinya pendudukan ini.”
Wright menegaskan IDF “salah sangka” tentang kejadian sebenarnya. “Prajurit itulah yang mendekati kami duluan. Amro tidak memakinya. Dia hanya memintanya untuk memanggil komandan mereka. Tindakan prajurit tidak bisa dibenarkan,” lanjutnya.
Sementara itu, aksi prajurit dibela oleh Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir. Ia menyayangkan penahanan sang prajurit, karena menurutnya prajurit telah melakukan hal yang benar.