Ilmuwan terkagum-kagum dengan penemuan fitur geologi unik menyerupai jalanan batu bata di dasar Samudra Pasifik yang belum pernah dieksplorasi. Jalan misterius itu disebut-sebut menuju Atlantis.
Temuan tersebut hasil dari ekspedisi Luʻuaeaahikiikekumu (Luʻu-a-ea-a-hiki-i-ke-kumu) yang dipimpin oleh Ocean Exploration Trust. Pada April, sekelompok ahli kelautan menaiki kapal selam EV Nautilus untuk menjelajahi Papahānaumokuākea Marine National Monument (PMNM). PMNM merupakan kawasan konservasi laut terbesar di dunia yang berada di sebelah utara pulau Hawaii. Sejauh ini, ilmuwan baru berhasil memetakan sekitar 3 persen dari dasar lautnya.
Videos by VICE
Tim peneliti mengajak penonton mengeksplorasi kedalaman laut melalui siaran langsung di kanal YouTube EVNautilus. Dalam rekaman video pada akhir April, mereka menemukan serangkaian formasi geologis yang telah retak 90 derajat hingga menyerupai susunan batu bata.
“Jalanan itu menuju Atlantis,” seorang peneliti terdengar berseru dalam siaran langsung. “Strukturnya sangat unik,” sahut yang lain.
“Gila! Keren banget,” kata peneliti lain yang terdengar takjub.
Namun, objek yang nampak seperti jalanan bukanlah peninggalan Atlantis. Berdasarkan keterangan video, kemungkinan itu batuan vulkanik yang retak setelah mengalami pemanasan dan pendinginan akibat letusan gunung berapi.
Formasinya ditemukan dekat puncak Nootka Seamount—gunung bawah laut yang terbentuk oleh aktivitas vulkanik—pada kedalaman 1.029 meter di bawah permukaan laut. Batuannya diidentifikasi sebagai hialoklastit, sejenis batu kaca yang terbentuk selama letusan gunung berapi di bawah air atau es.
“Eksplorasi kami di daerah yang belum terjamah akan sangat membantu peneliti melihat lebih dalam kehidupan di lereng berbatu gunung bawah laut kuno ini,” demikian bunyi caption videonya.
Selama eksplorasi, tim peneliti menemukan banyak sekali spesies laut dalam yang menakjubkan, seperti babi laut (sea pig), bintang laut yang bertengger di karang dan teripang yang bisa menari.