Dua pekan lalu, 29 hewan peliharaan ditemukan mati dan terluka di sepanjang jalan dan selokan apartemen di Hong Kong.
Setelah mendapat laporan dari satpam, Kepolisian Hong Kong segera mendatangi komplek perumahan Hong Kong Garden di New Territories pada 14 Februari pukul 13.00 waktu setempat. Dan rupanya mereka terlempar dari lantai lima apartemen.
Videos by VICE
Dari perhitungan awal 25 ekor, 15 hewan di antaranya mati. Mereka termasuk chinchilla, kelinci, marmot, kucing, burung beo dan hewan pengerat. Bangkainya diserahkan ke Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi untuk diotopsi guna menemukan penyebab kematian mereka.
Ada 10 hewan yang berhasil bertahan hidup dibawa ke klinik hewan milik Society for the Prevention of Cruelty to Animals (SPCA). Dokter ragu mereka dapat pulih secara sepenuhnya.Dalam kurun waktu dua hari, empat kucing lain ditemukan terluka dalam selokan di lokasi sama. Dengan begitu, total hewan yang terjun bebas ada 29 ekor.
Temuan awal menunjukkan mereka mengalami cedera akibat terjatuh dari unit hunian di blok 19. HK01 melansir sebagian besar dari hewan tersebut menderita patah tulang, tapi tidak menunjukkan tanda-tanda disiksa.
Menurut South China Morning Post, polisi menggerebek unit yang dicurigai dan menemukan bukti yang mengindikasi hewan-hewan malang tersebut awalnya tinggal di sana. Dua dari tiga kamar dalam apartemen itu tampak pernah ditinggali hewan, tetapi sudah tidak ada isinya ketika polisi datang. Pemilik apartemen juga tidak di rumah ketika polisi menggerebek tempat tinggalnya.
Pada 17 Februari malam, lelaki 49 tahun menyerahkan diri ke Kantor Polisi Tsuen Wan sambil didampingi pengacara. Dia ditahan karena menjorokkan hewan peliharaannya dari lantai lima apartemen. Keesokan harinya, polisi menangkap lelaki 36 tahun yang diduga tinggal bersamanya dan terlibat dalam insiden itu.
Aparat polisi masih menyelidiki motif mereka. Berdasarkan laporan Apple Daily, kedua lelaki tersebut kemungkinan tengah bertengkar dan melempar peliharaan ke luar jendela. Apabila terbukti melakukan kekerasan terhadap hewan, mereka terancam menghadapi hukuman tiga tahun dan didenda HK$200.000 (Rp352 juta).
Follow Koh Ewe di Instagram.
Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA