Putri sulung Raja Thailand, Bajrakitiyabha Mahidol, memerlukan life support setelah tak sadarkan diri akibat serangan jantung pekan lalu. Informasi tersebut disampaikan oleh istana kerajaan pada Senin, setelah sebelumnya menyatakan kondisi Putri Bajrakitiyabha sudah stabil. Organ vitalnya seperti jantung, paru-paru dan ginjal mengalami gangguan fungsi, sehingga harus “dibantu mesin”.
Putri dari istri pertama Raja Maha Vajiralongkorn dikabarkan pingsan saat sedang melatih anjing peliharaannya di kota Nakhon Ratchasima, bagian utara Bangkok, pada Rabu, 14 Desember 2022. Dia segera dibawa ke Rumah Sakit King Chulalongkorn Memorial Bangkok menggunakan helikopter untuk perawatan lebih lanjut.
Videos by VICE
Di Thailand, publik mulai berspekulasi siapa yang akan mewarisi takhta jika benar Putri Bajrakitiyabha sakit keras. Seperti yang dikemukakan Pavin Chachavalpongpun, dosen politik Thailand di Universitas Kyoto, ada potensi terjadinya “krisis” di istana terkait calon penerus raja bila kondisinya tak kunjung membaik.
Meski belum ditunjuk langsung oleh ayahnya, perempuan 44 tahun itu dinilai paling cocok memimpin Kerajaan Thailand karena prestasinya yang luar biasa. Selain dikenal sebagai diplomat dan pengacara sukses, nama Putri Bajrakitiyabha telah malang melintang memperjuangkan reformasi sistem penjara di negaranya. Dan menurut Pavin, status anak pertama semakin mendukung posisinya untuk meneruskan jejak Raja Thailand.
“Istana kerajaan Thailand memang belum menunjuknya secara resmi,” kata Pavin. “Tapi rakyat Thailand percaya [dia akan mewarisi takhta] karena dia putri sulung raja yang sekarang.”
Pangeran Dipangkorn Rasmijoti merupakan satu-satunya putra Raja Thailand, sehingga besar kemungkinannya dia menjadi pewaris takhta pertama. Namun, sang putra, yang saat ini baru berusia 17, bukanlah anak dari pernikahan pertamanya. Juga ada desas-desus Pangeran Dipangkorn penyandang disabilitas. Itulah mengapa banyak orang percaya Putri Bajrakitiyabha menjadi pilihan tepat. Ditambah lagi, Undang-Undang Suksesi tahun 1974 telah mengizinkan putri raja untuk memimpin jika raja sebelumnya tidak menunjuk penerus. Apabila benar Putri Bajrakitiyabha ditunjuk oleh raja, dia akan menjadi perempuan pertama yang berkuasa di Thailand.
Sistem monarki Thailand telah menghadapi berbagai perlawanan selama beberapa tahun terakhir. Aksi demonstrasi yang mengguncang negara pada 2020 menuntut kerajaan direformasi. Para pengunjuk rasa juga mendesak dicabutnya undang-undang lese-majeste yang melarang warga Thailand mengkritik keluarga raja. Pandangan publik pun terbelah sejak saat itu.
Pavin mengakui masih terlalu dini untuk membicarakan perubahan struktur kerajaan di negara tersebut. Tapi menurutnya, baru kali ini rakyat Thailand bisa terang-terangan membicarakan keluarga raja.
“Rakyat Thailand sebelumnya tidak bisa membahas monarki secara terbuka seperti ini, atau bahkan memprotes dan menuntut reformasi,” terangnya. “Saya pikir ini menjadi indikasi bahwa popularitas kerajaan Thailand telah merosot, dan rasa hormat terhadapnya telah menurun.”