Luar Angkasa

Penasaran Gimana Cara Astronot Pipis dan BAB di Luar Angkasa? Begini Penjelasannya

Video tutorial tujuh menit yang dipandu astronot Amerika Christopher Cassidy akhirnya menjawab pertanyaan legendaris tersebut.
Cara Astronot Pipis dan BAB di Toilet Luar Angkasa
Kolase gambar oleh VICE / Sumber foto MORAN dan Jan Antonin Kolar via Unsplash.  

Kalian pernah terpikir pertanyaan nyeleneh macam ini: gimana sih cara astronot pipis dan berak di luar angkasa? Toiletnya pakai septic tank atau langsung dibuang ke ruang hampa? Kalian tidak sendiri. Ada ribuan orang yang rutin menanyakan hal serupa tiap kali ada sesi tanya jawab publik melibatkan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Video tutorial dipandu astronot NASA Christopher Cassidy menjawab pertanyaan yang menggelitik tersebut. Lewat video berdurasi 7 menit yang diunggah di medsos, Cassidy menjelaskan prosesnya secara mendetail. Btw, Cassidy cukup berpengalaman buang air di luar angkasa, karena mantan anggota Navy SEAL ini sudah jadi astronot sejak 2004.

Iklan

Intinya sih, proses buang airnya tidak jauh beda, meski perkara ketiadaan gravitasi yang cukup membuat ribet.

“Proses kebeletnya juga sama kok. Kalau kepengin ke toilet, ya tinggal masuk saja,” kata Cassidy.

Faktor paling membedakan proses BAB di luar angkasa adalah metode pembuangan kencing dan tinja. Dalam toilet tersebut, tersedia kursi dan ember besi.

Sebelum menggunakan toilet, astronot bisa memencet tombol untuk menentukan dia mau pipis doang, atau sekalian buang air besar. Ada tombol berbentuk huruf V, yang khusus ditekan bila astronot hanya ingin kencing. Karena toilet tersebut nantinya akan mengaktifkan sistem sedot udara, mengirim air seni ke Deposit Pengolahan Urin.

“Intinya, tekan tombol V jika mau pipis,'” kata Cassidy.

Proses BAB yang sedikit ribet. Lubang toilet di wahana antariksa cuma 15 cm. Tidak ada leher angsa dan air yang dilibatkan sama sekali dalam proses BAB ini, karena tinja akan langsung tersedot ke plastik khusus yang disiapkan menampung kotoran manusia. Plastik tersebut nantinya akan dibuang ke ruang hampa udara.

Setelah boker, astronot yang selesai memakai toilet perlu memasang kantong plastik baru untuk pengguna berikutnya. Karena desainnya cukup rumit, ada brosur khusus yang menjelaskan tata cara pakai toilet di stasiun luar angkasa.

NASA tampaknya menyadari banyak orang tertarik mempelajari metode buang air di luar angkasa. Pada Juni 2020, lembaga tersebut sampai menggelar sayembara desain toilet cerdas yang bisa mengatasi persoalan gravitasi minim. Pemenang sayembara itu diumumkan pada 21 Oktober 2020, yang desainnya bakal dipakai untuk misi pengiriman astronot ke bulan pada 2024 mendatang.