Kisah Inspiratif

Sebelum Wafat, Gelandangan Thailand Sumbang Koin Recehan Rp43 Juta Buat Menolong Sesama

Sekalipun berstatus tunawisma, ternyata mendiang masih bisa menabung uang receh dalam jumlah banyak sekali untuk tujuan sosial di kuil.
Sebelum Wafat, Gelandangan Thailand Sumbang Koin Recehan Rp43 Juta Buat Menolong Sesama
Foto ilustrasi gelandangan via Pixabay. 

Kita tidak perlu kaya untuk menjadi dermawan. Kenyataan menunjukkan justru orang-orang serba kekurangan yang lebih ikhlas menyisihkan rezekinya menolong sesama. Di sisi lain, tak sedikit orang berada menyebarkan kebaikan sebagai ajang pamer di medsos secara terselubung.

Kita patut mencontoh Ta Toi, seorang gelandangan di Thailand yang meninggal menjelang pergantian tahun. Dilansir Asia One, mendiang menyumbangkan seluruh uang tabungan semasa hidupnya kepada kuil di Lopburi. Aksi baiknya menjadi berita utama pada malam Natal 2019.

Iklan

Pengguna Facebook, Kiatisak Saothi, menceritakan dan memuji kebaikan Ta Toi dalam postingan pribadinya. "RIP Pak Ta Toi, lelaki di depan 7-Eleven kawasan Ban Mi. Kamu mungkin sudah meninggalkan dunia ini, tetapi kamu masih meminta saudara untuk menyumbangkan semua uangmu ke kuil. Kamu sangat hebat."

Saothi mengatakan Ta Toi adalah pemulung sampah dan barang antik yang sering mengemis di jalanan Ban Mi, Lopburi, timur laut Bangkok. Meski kondisinya sendiri cukup memprihatinkan, dia berhasil mengumpulkan koin recehan sebanyak 70 ribu Bath (setara Rp43 juta) untuk disumbangkan ke kuil di sana.

Postingan Saothi sudah dibagikan 19.000 kali, dan mendapat 30.000 like dan 2.500 komentar. Sejumlah netizen memuji Ta Toi yang "lebih mulia daripada kebanyakan orang." Beberapa mendoakan agar Toi "menjadi miliarder di kehidupan selanjutnya."

Saothi menyertakan beberapa foto Ta Toi ketika mengemis di depan supermarket enggak pakai kaos, dan foto beberapa biksu menghitung koin sumbangan.

Ta Toi enggak punya apa-apa, tapi dia masih terpikir untuk menyumbangkan uangnya. Padahal dia bisa saja menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari.

Ta Toi dapat dijadikan teladan bagi generasi muda yang gila harta, atau para miliarder yang tidak pernah bayar pajak dan berdonasi untuk cari muka—padahal mereka sendiri enggak pernah memedulikan kesejahteraan pekerja dan memberi upah di bawah UMR.

Betapa mengharukan mengetahui masih ada orang-orang baik seperti mendiang Ta Toi di dunia ini. Sudah jarang ada orang yang berhati mulia tanpa ada maksud lain.


Follow Lia di Instagram dan Twitter.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.