Foto Garis Depan Konflik Nagorno-Karabakh perang Armenia Azerbaijan
Tentara Armenia dalam truk menuju garis depan zona konflik Nagorno-Karabakh. Semua foto oleh Adrien Vautier
Politik Internasional

Potret Situasi Tragis di Garis Depan Konflik Nagorno-Karabakh

Fotografer asal Prancis Adrien Vautier menghabiskan sebulan di wilayah yang diperebutkan Armenia dan Azerbaijan. Berikut foto-foto yang dia bagi ke VICE selama merekam konflik tragis tersebut.

Konflik Azerbaijan-Armenia mereda jelang akhir Oktober 2020, setelah Amerika Serikat menjadi mediator konflik kedua negara. Namun, darah terlanjur tumpah. Sampai sekarang, kedua pihak belum bisa memastikan berapa orang yang meregang nyawa akibat pertempuran di wilayah Nagorno-Karabakh, yang pecah sejak sebulan sebelumnya.

Mengacu data yang tersedia, perang yang rutin terjadi di wilayah perbatasan kedua negara itu sudah menewaskan 1.200 orang, dihitung dari 1994. Mayoritas yang tewas adalah tentara. Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan perkiraan pihaknya, 5.000 orang tewas dalam konflik terbaru antara Armenia-Azerbaijan.

Iklan

Nagorno-Karabakh adalah wilayah rumit, yang diperebutkan kedua negara karena kaya sumber daya alam. Secara hukum internasional, Nagorno-Karabakh adalah provinsi sah Azerbaijan, negara mayoritas muslim. Namun, realitasnya, secara budaya, nyaris semua penduduknya adalah etnis Armenia dan sejak Uni Soviet runtuh pada 1991, mereka memutuskan sepihak bergabung dengan Armenia yang Kristen.

Hingga kini, situasinya amat labil. Azerbaijan membiarkan Nagorno-Karabakh punya pemerintahan sendiri, asal tidak bergabung dengan Armenia. Konflik sejak September 2020 menunjukkan perjanjian tersebut sulit dipertahankan kedua pihak.

karabakh_Avautier-2.jpg

Pada 5 Oktober 2020, auditorium seni Chouchi, dibom oleh pesawat Azerbaijan. Belasan warga sipil tewas.

Ketika benih konflik mulai mencuat, fotografer kenamaan Prancis Adrien Vautier segera menuju ke perbatasan Azerbaijan-Armenia. Dia menghabiskan satu bulan mendokumentasikan situasi di garis depan Nagorno-Karabakh.

Menurut Vautier, saat ngobrol bersama VICE, pertempuran Armenia-Azerbaijan jauh lebih intens dibanding yang digambarkan media. Ledakan bom dan serangan drone terjadi saban hari. Nyaris semua warga sipil berdiam di bunker. Beberapa penduduk Nagorno-Karabakh yang punya dana memilih kabur ke Yerevan, ibu kota Armenia.

Vautier sempat berkunjung ke rumah sakit yang masih buka di Nagorno-Karabakh, dan melihat jasad baru berdatangan saban hari. Seperti konflik di manapun, perebutan wilayah yang dilakukan elit politik Azerbaijan-Armenia hanya mendatangkan duka dan akhir cerita tragis bagi siapapun.

Iklan

Simak foto-foto Vautier dari Nagorno-Karabakh:

karabakh_Avautier-3.jpg

Armo Gaspalyan adalah pemilik toko kelontong di Stepanakert, Nagorno-Karabakh. Setelah bom jatuh dekat rumahnya, dia hampir selalu memegang senapan sekalipun sedang berada dalam rumah.

karabakh_Avautier-4.jpg

Seorang perempuan di kawasan desa Nagorno-Karabakh menangisi jasad anaknya yang tewas di garis depan

karabakh_Avautier-5.jpg

Pemandangan ruang tamu salah satu rumah di kota terbesar Nagorno-Karabakh, Stepanakert, setelah terkena serangan bom Azerbaijan

karabakh_Avautier-6.jpg

Seorang perempuan memunguti barang di apartemen anaknya yang dibom pada 3 Oktober lalu.

karabakh_Avautier-7.jpg

Sebagian warga Nagorno-Karabakh berhasil mengungsi ke Desa Tatev di wilayah Armenia.

karabakh_Avautier-8.jpg

Ini pemandangan taman pemakaman militer di Ibu Kota Armenia Yerevan

karabakh_Avautier-9.jpg

Tentara Armenia yang luka parah akibat perang di Nagorno-Karabakh hendak menjalani operasi. Dia akhirnya meninggal pada 22 Oktober 2020

karabakh_Avautier-10.jpg

Salah satu gereja terbesar di Nagorno-Karabakh mengalami kerusakan akibat pemboman konstan.

karabakh_Avautier-11.jpg

Prajurit Armenia bernama Hovik, menikahi kekasihnya Mariam sebelum berangkat ke garis depan, pada 20 Oktober lalu.

karabakh_Avautier-12.jpg

seperti ini pemandangan bunker bawah tanah yang biasa dimiliki warga Nagorno-Karabakh

karabakh_Avautier-13.jpg

Mayoritas warga sipil kini menghabiskan waktu di bunker mereka, alih-alih keluar rumah.


Simak foto-foto Adrien Vautier lainnya di situs pribadinya.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Belgia