Kamu Korban PHP atau Kebanyakan Ngarep? Ketahui Bedanya!

Keterbukaan adalah kunci utama terciptanya hubungan berkualitas. Karena tanpa adanya komunikasi yang jelas, hubungan yang kamu jalin bisa-bisa berujung pada kesalahpahaman. Hatimu yang tadinya berbunga-bunga seketika layu menyadari orang yang kamu cintai tidak menaruh perasaan yang sama padamu. Kamu dibawa terbang tinggi oleh perhatiannya, tapi kemudian dihempaskan kembali ke bumi karena ternyata yang ia beri hanya harapan palsu.

Gebetan bersikap seolah-olah ia menyukaimu, namun sebetulnya ia tak pernah serius denganmu. Ia akan menghilang begitu kamu meminta kejelasan darinya. Itulah mengapa orang seperti ini sering disebut tukang PHP, sebab rayuan manis mereka cuma omong kosong belaka.

Doi ogah mengenalmu lebih dalam

Kamu sudah lama dekat dengan seseorang, tapi rasanya ia seperti orang asing. Dia tidak tahu apa yang kamu sukai, hobimu dan hal-hal terpenting dalam hidupmu. Bahkan ia mengabaikan kebutuhanmu, dan tidak terlalu peduli dengan masalah yang sedang kamu hadapi.

Kamu harus waspada jika kamu merasa doi tidak ada upaya mengenalmu luar dalam. Bukan tidak mungkin, kamu satu-satunya yang berjuang dalam hubungan itu.

Doi tidak melibatkan kamu dalam dunianya

Setiap orang butuh waktu untuk terbuka pada pasangannya. Namun, kalau kamu tak kunjung diperkenalkan kepada orang-orang terdekat pasangan, padahal kalian sudah berbulan-bulan pacaran, tampaknya kamu perlu mempertimbangkan ke mana arah hubungan kalian.

Jika pasangan benar-benar menyayangimu, sudah sewajarnya mereka mengajak kamu berbaur dengan lingkungannya. Orang di sekitar kalian pun seharusnya tahu kalian berpacaran, kecuali ada yang ia tutup-tutupi darimu.

Doi selalu ingkar janji 

Orang yang sungguh-sungguh suka padamu pasti akan menyediakan waktu hanya untukmu. Sesibuk apa pun dia, mengajakmu bertemu adalah prioritasnya. Seandainya kencan kalian batal karena dia tidak bisa datang, dia pasti akan menggantinya di hari lain.

Kalau dia selalu menolak diajak bertemu, atau parahnya lagi pura-pura lupa, itu tandanya doi enggak tertarik sama kamu. Sudah saatnya kamu move on.

Hubungan terasa berat sebelah 

Untuk membangun hubungan yang sehat, sudah menjadi kewajibanmu dan pasangan membahagiakan satu sama lain. Kamu mesti menghargai kebutuhan pasangan, begitu juga sebaliknya. Kamu perlu mewaspadai hubungan jika kamu melulu yang berkorban, sedangkan pasangan selalu ingin diprioritaskan. Pasangan yang baik tidak akan membiarkanmu berjuang sendirian.

Manusia tidak bisa membaca pikiran, sehingga kita mesti berterus terang apa yang kita butuhkan saat menjalin hubungan. Perasaanmu rentan dipermainkan jika kamu tidak memperjelas hubungan kayak gimana yang kamu harapkan.

Maka dari itu, lebih baik jujur sejak awal supaya tidak ada kesalahpahaman di kemudian hari. Kalau kamu menginginkan hubungan serius, katakanlah yang sesungguhnya. Jadi jangan sembarangan menuduh orang suka PHP, kalau kamu sendiri tidak pernah mengungkapkan perasaanmu padanya. Barangkali mereka tidak ada modus busuk saat mendekatimu, tapi kamunya yang kebanyakan ngarep dan ujung-ujungnya kecewa karena mereka tidak membalas cintamu. Jika mereka tetap mengincar kamu, padahal mereka tidak memiliki perasaan spesial untukmu, jangan iya-iya saja menuruti kemauan mereka demi merebut hatinya. Percayalah, tindakanmu tidak akan mengubah pikiran mereka. Sebaliknya, mereka bisa saja memanfaatkan ketersediaanmu untuk kepentingan pribadinya.

Spesialis hubungan Eleanor Butterworth menganjurkan kita untuk bersikap tegas ketika terjebak dalam hubungan yang berat sebelah. Pasalnya, tak jarang orang memilih bertahan dengan harapan pasangan akan berubah. Mereka ngotot hubungan akan membaik, walau fakta berkata sebaliknya.

“Hubungan tidak layak dipertahankan jika pasangan tak punya niatan untuk berubah, padahal kamu sudah sering mengajaknya ngobrol,” terangnya. Oleh karena itu, tak ada salahnya kamu mengakhiri hubungan kalau masalahnya cuma bisa diselesaikan dengan berpisah.

Kamu tidak dapat mengubah orang lain, jadi berhentilah denial. Doi enggak akan tiba-tiba jatuh hati padamu karena kamu setia menanti balasan chatnya hingga berminggu-minggu. Jangan sakiti dirimu sendiri.

Mencintai tidak selamanya indah, terkadang cinta meninggalkan rasa pahit. Namun, lebih baik sakit mengetahui kebenaran daripada tersiksa dalam kepura-puraan. Karena itulah wajib hukumnya kita mengetahui batasan-batasan, serta cara mengomunikasikannya kepada orang lain.

Menurut Butterworth, kita bisa melihat hubungan layaknya mempelajari diagram Venn.

“Kamu adalah lingkaran A, sedangkan pasangan lingkaran B. Dalam lingkaran itu, kalian memiliki hal-hal yang ingin kalian pisahkan dari urusan percintaan. Lalu ada bagian tumpang tindih, yang menjadi penentu hal apa saja yang ingin kamu bagikan dan lakukan bersama pasangan,” ujarnya.

Setelah semuanya dipertimbangkan baik-baik, kamu bisa mengajak doi berdiskusi hingga mencapai kesepakatan — misal jenis hubungan yang ingin kalian jalani, perlu tidaknya teleponan setiap hari, atau seberapa penting seks dalam hubungan kalian. Kebutuhan ini bisa berubah-ubah suatu saat nanti, maka kamu perlu memastikan masih sejalan dengan pasangan. Berterus terang dapat membantu kalian membuat keputusan yang lebih cerdas.