FYI.

This story is over 5 years old.

Berita Dunia

Truk Menabrak Kerumunan Prajurit Israel, menewaskan Empat Orang

Pelaku aksi teror di Yerusalem itu adalah warga Palestina diduga bersimpati pada ISIS.
Foto oleh Associated Press.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News.

Seorang pria sengaja menabrakkan truk ke kerumunan tentara Israel yang sedang bertugas di Kota Yerusalem. Insiden yang terjadi Minggu (8/1) ini menewaskan empat orang dan melukai belasan lainnya. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebutnya "serangan teroris."

Belum ada kelompok mengaku bertanggung jawab atas serangan truk ini, namun pidato Netanyahu mengesankan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) sebagai dalang di baliknya. Jika tudingan Netanyahu benar, artinya serangan kemarin adalah kali kedua ISIS melakukan teror di wilayah Israel.

Iklan

Korban tewas akibat tabrakan truk ini adalah tiga perempuan dan satu laki-laki. Semua korban tewas masih berusia 20-an. Kerumunan tentara yang ditabrak itu sedang berjaga di kawasan Armon Hanatziv, pos pengamatan dekat wilayah sengketa Yerusalem Timur. Rekaman CCTV menunjukkan truk itu mengebut mendekati para prajurit yang hendak naik bus. Tubuh-tubuh para korban yang ditabrak sampai melayang saking kerasnya benturan. Pengemudi truk sempat berusaha atret untuk kembali menabrak orang.

"Saya melihat prosesnya dari awal sebelum truk berusaha menabrak kami," kata Eitan Rod, salah satu korban selamat. "Awalnya saya mengira ini kecelakaan. Tapi setelah menyaksikan truk menabrak kami kembali, saya sadar ini bukan insiden biasa. Saya segera menembaki kursi pengemudi dengan pistol."

Sopir tewas tertembak para prajurit yang balas menyerang. Media Palestina, Al-Manar, menyebut pelaku bernama FAdi al-Qanbar. Dia adalah pria warga Palestina berusia pertengahan 20-an, yang beberapa kali mendekam di penjara Israel.

Netanyahu mengaku sudah mendapat informasi meyakinkan bahwa pelaku terkait dengan jaringan ISIS. "Semua indikasi mengarah ke statusnya sebagai pendukung negara Islam," ujarnya.

ISIS beberapa kali menyerukan pada para pendukungnya agar melakukan teror yang bisa memicu jatuhnya korban sebanyak mungkin. Serangan teror menggunakan truk untuk menabrak kerumunan setahun terakhir banyak dilakukan. Insiden paling parah terjadi pada Perayaan Hari Bastille di Prancis tahun lalu. Lebih dari 80 orang tewas.

Sebelumnya, ISIS menyerang wilayah Israel di Dataran Tinggi Golan. Empat militan, diduga terkait ISIS, menyerang patroli prajurit ISIS.

"Kami mengutuk keras serangan teror yang terjadi Yerusalem," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Mark Toner. "Pemerintah AS selalu bekerja keras menunjukkan bahwa terorisme tidak bisa ditoleransi."

Konflik Israel-Palestina, lepas dari keterlibatan terorisme, terus meningkat setahun terakhir. Berdasarkan Associated Press, sepanjang 2016 warga Palestina yang tewas akibat aksi tentara Israle mencapai 229 orang. Sedangkan serangan individu balasan menewaskan 36 prajurit Israel dan dua warga negara AS.