FYI.

This story is over 5 years old.

Seks

Mitos Vagina Dentata Dari Berbagai Negara

Dari India hingga Chile, setiap budaya memiliki kisah vagina bergigi tajam meneror lelaki karena mengingatkan mereka soal risiko dikebiri dan kekuasaan perempuan.
Syarafina  Vidyadhana
Diterjemahkan oleh Syarafina Vidyadhana
Cuplikan adegan 'Teeth', film horor Hollywood tentang Vagina Dentata.

Artikel ini pertama kali tayang di Broadly.

Ada mitos vagina dentata (Bahasa Latin untuk vagina bergigi) di berbagai budaya. Meski sebagian besar kisah adalah peringatan supaya laki-laki tidak main-main dengan kelaminnya (nanti hilang lho!), ada versi-versi lain yang jauh lebih mengganggu: laki-laki harus melakukan penetrasi tanpa izin supaya gigi yang disebut-sebut itu bisa copot. Apa banget, kan?

Ketakutan laki-laki terhadap pengebirian dibangun atas kepercayaan dalam budaya kita, bahwa penis adalah tiang-tiang maskulinitas, dan patriarki menanggapi ketakutan tersebut dengan berupaya mengendalikan tubuh dan seksualitas perempuan yang "berbahaya." Perang-perang melawan perempuan di seluruh dunia sangat berhubungan dengan mitos vagina bergigi dan nilai-nilai yang diwakilinya. Berikut ini adalah 10 contoh dari belahan dunia berbeda:

Iklan

1. Austria

Istilah "vagina dentata" pertama kali dicetuskan pada 1900-an oleh psikoanalis misoginis Sigmun Freud untuk menggambarkan konsep "melahap atau dilahap" yang terwujud sebagai persamaan mulut dan vagina. Namun konsep ini bisa ditemukan dalam sejarah annal sebelum era Freud. Istilah ini kemudian dikooptasi oleh para feminis yang merevisi Freud, untuk mengindikasikan kecemasan akut akan pengebirian dan ketakutan general bahwa perempuan telah menggantikan posisi mereka sebagai pilar kebudayaan manusia yang falusentris. Huhu so sad.

2. Yunani

Meski bukan vagina bergigi betulan, tokoh Yunani Gorgon adalah representasi tepat bagi konsep ini. Dalam representasi media, pandangan mata Medusa dapat mengubah seseorang jadi batu, punya mulut bertaring raksasa, berambut ular-ular, dan tubuh bagian bawahnya menyerupai ular. Barbara Creed menulis dalam The Monstrous Feminine: "Teror Medusa adalah teror pengebirian yang berhubungan erat dengan lirikan mata perempuan." Karena, tentu saja, bukan hanya kelamin perempuan yang berbahaya, melainkan segalanya. Perempuan—termasuk lirikan matanya—adalah bahaya laten!

"Medusa" oleh Peter Paul Rubens via Wikimedia

3. India

Wah, ada banyak banget kisah-kisah laki-laki menaklukan vagina dentata di India, sampai-sampai The Washington Post berteori bahwa kisah-kisah ini adalah akar masalah epidemi perkosaan di India. Di Madhya Pradesh, salah satu cerita yang paling populer mengisahkan seorang Brahmana yang yakin bahwa perempuan yang ditaksirnya memiliki vagina bergigi. Dia menyewa empat laki-laki dari kasta lebih rendah untuk menculik dan mencabut gigi bawah perempuan itu. Setelah mencabut gigi sang perempuan dan "menaklukannya" (dengan teror), sang Brahmana menikahinya. Lalu mereka hidup berbahagia selamanya. (Tapi masa sih bahagia? Duh, semoga giginya bisa tumbuh lagi.)

4. Afrika Selatan

Seperti di India, ada terlalu banyak cerita soal vagina bergigi di benua Afrika. Sebagian berargumen bahwa kisah-kisah ini adalah justifikasi represi seksualitas perempuan lewat mutilasi kelamin. Menanggapi tingkat kasus perkosaan di Afrika Selatan yang mengkhawatirkan (salah satu yang tertinggi di dunia lho!), Sonette Ehlers menciptakan Rapex, "kondom anti-perkosaan" yang dipenuhi deretan gigi.

5. Jepang (Ainu)

Kisah ala Shinto menceritakan bagaimana sesosok iblis menyembunyikan giginya di dalam vagina seorang gadis. Dia tak sengaja mengebiri dua pengantin pria pada malam pertama mereka, sebelum akhirnya mencabut sendiri taring-taring itu dari vaginanya. Ini adalah salah satu dari beberapa kisah di mana perempuan mengambil alih kendali atas tubuhnya alih-alih dipenetrasi laki-laki tanpa persetujuan supaya taringnya terlepas. Lingga baja ciptaannya diabadikan di Kawasaki, dan banyak pekerja seks komersil meninggalkan persembahan, semacam sajen, dan berdoa di sana untuk perlindungan saat bekerja.

Iklan

6. Selandia Baru (Māori)

Dalam sejarah Māori, dewa tukang tipu Māui memutuskan dia akan membuat manusia abadi lewat vagina penunggu neraka Hine-nui-te-pō: Dia mengubah dirinya menjadi ulat dan mengesot masuk ke vaginanya saat dia tidur, mengira bahwa kalau dia keluar dari mulutnya, dia bisa memutarbalik proses hidup dan mati. Namun para Pīwakawaka (burung) mulai menertawakannya dan Hine-nui-te-pō pun terbangun. Dia membunuh Māui dengan vagina dentatanya lalu mengutuk manusia dengan mortalitas.

7. Chile (Mapuche)

Suku asli Mapuche di Chili punya peribahasa yang lumayan bikin merinding: "Perempuan yang penampilannya menarik pasti punya vagina yang bisa gigit." Gimana, masih mau main Tinder?

8. Rusia

Dalam " The Folklore of Northeastern Asia, as Compared with that of Northwestern America," Waldemar Bogoras menulis bahwa dia pernah mendengar kisah perempuan muda yang menikah dengan laki-laki tua menjijikan. Demi menghindari bersanggama dengan laki-laki ini, sang pengantin perempuan memasang kepala ikan di vaginanya, sehingga gigi ikan itu akan memotong titit si laki-laki setiap percobaan penetrasi. Suaminya trauma, dan si perempuan bilang "lah, emangnya kamu enggak tau kalau vagina perempuan muda ada giginya?" Dia menjalani hidupnya tanpa pernah berhubungan seks dengan suaminya. Nah, ini baru bisa disebut akhir yang bahagia.

9. Amerika Serikat (Ponca)

Dalam The Handbook of Native American Mythology, kisah "Teeth in the Wrong Places" mengisahkan tentang salah satu pengalaman seks seorang Coyote. Setelah seharian bersama sebuah keluarga, sang Coyote diundang menginap dan tidur di antara dua anak perempuan. Setelah sang adik mengaku bahwa perempuan tua itu penyihir, alih-alih ibu mereka, yang menyihir vagina mereka jadi bergigi, sang Coyote membunuh sang kakak ketika dia mencoba menggigit dengan vaginanya. Dia lalu membunuh sang penyihir, dan "menghajar" gigi-gigi pada vagina sang adik, "menyisakan hanya sebuah gigi tumpul yang justru membuat sanggama terasa nikmat." Hhhhhhhhh.

10. Inggris

Sebelum kita berpikir bahwa vagina bergigi adalah fiksi belaka, saya mau ngasih tahu kasus dermoid cyst, atau cystic teratoma, yang menyebabkan gigi betulan tumbuh di dalam rahim seorang perempuan Inggris. Percobaan ini kini dipajang di Pathology Collection, University College London. Percayalah, ini semenakutkan bayangan kita.

Bonus: Indonesia

Pernah dengar, kan, soal Sundel Bolong? 'Sundel' berasal dari kata 'sundal' yang berarti perempuan jalang atau pelacur. Mitosnya, Sundel Bolong adalah arwah penasaran seorang perempuan korban perkosaan. Dia terpaksa melahirkan dalam kubur lewat punggungnya—makanya punggungnya bolong. Ada yang bilang Sundel Bolong gemar menculik bayi-bayi yang baru lahir. Yang jelas, dia menyimpan dendam pada laki-laki terutama dengan si pemerkosa. Jadilah dia menjelma sebagai perempuan cantik dan jalan di tempat sepi. Setelah laki-laki terjerat, Sundel Bolong akan mengebirinya. Mitos ini kemudian dijadikan film, Sundel Bolong (1981), yang diperankan Suzana dengan adegan ikonik makan sate.