Menurut Pakar, Berikut Alasan Banyak Artis di Indonesia Berusaha Terjun ke Politik

Raffi Ahmad Siap Dampingi Putri Ma'ruf Amin Maju Pilkada Kota Tangerang

Raffi datang, Raffi serang, Raffi menang. Sukses di layar kaca sejak remaja sebagai aktor, host, sempat nyanyi bentar, dan kemudian komedian, pesohor Raffi Ahmad merambah YouTube pada 2015 lewat Rans Entertainment. Hampir lima tahun berselang, kanal tersebut sudah diikuti hampir 17 juta pengguna dan dilihat hampir 3 miliar kali.

Rogohan kocek Rp150 juta per bulan hanya untuk gaji pembantu rumah tangga menunjukkan kesuksesan artis ini secara finansial. Sekilas, urusan duniawi seleb Bandung ini kayaknya udah tamat. Sampai satu hal masuk dan meminta pertolongan veni, vidi, vici ala Raffi Ahmad: dunia politik.

Videos by VICE

Siti Nur Azizah, calon wali kota Tangerang Selatan yang juga putri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, baru berkunjung ke rumah Raffi untuk meminangnya jadi wakil wali kota. Menggunakan busana persis stereotip ibu-ibu pejabat, lamaran ini bisa ditonton di tautan ini. Secara garis besar, Raffi bilang mau menerima tawaran mengabdi pada negara. Dia hanya sedang meyakinkan kesiapan dirinya.

“Putrinya Pak Ma’ruf Amin ke rumah, Bu Siti Azizah, suaminya (Muhammad Rapsel Ali) sahabat baik aku yang sekarang juga sudah menjadi anggota dewan. Beliau datang minggu lalu meminang aku untuk jadi pendampingnya dia di Tangerang Selatan,” ujar Raffi. ” Aku juga lagi berpikir-pikir, bukannya aku tidak mau, tetapi apakah aku siap atau enggak. Kalau pemilihan kan akhir tahun apakah aku siap mempersiapkan semuanya.”

VICE lantas menghubungi pengamat politik dan Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari untuk mencari pencerahan. Secara sederhana, Qodari menjawab fenomena ini manusiawi.

“Saya kira artis juga manusia ya. Bisa punya aspirasi, punya minat, punya panggilan ke dunia politik. Sama saja kasusnya dengan pengusaha seperti Sandiaga Uno yang juga sudah punya segalanya kemudian terjun ke politik,” ujar Qodari kepada VICE. “Namanya motivasi itu macam-macam, ada yang panggilan berbakti pada negara, melakukan perubahan, atau memberi manfaat kepada orang banyak. BIsa juga alasan personal seperti mencari tantangan baru karena udah berhasil di bidang sebelumnya, bisa sesederhana itu.”

Namun, untuk keberhasilan para artis yang menjadi politisi, Indonesia belum memiliki contoh artis-politisi berkinerja bagus yang banyak. “Barangkali selama ini yang paling berhasil adalah Rano Karno karena pernah jadi wakil bupati dan wakil gubernur. Sementara, di Amerika misalnya, ada Ronald Reagan yang malah jadi salah satu presiden kuat dan bisa dibilang berhasil,” tutup Qodari.

Oke, mungkin kita semua udah tahu partai politik yang menggandeng Raffi jelas mendapatkan keuntungan karena popularitasnya bermanfaat untuk mendulang suara. Namun, bagaimana dengan sang artis? Kenapa sih artis kayak Raffi Ahmad, Ahmad Dhani, Rano Karno, Pasha Ungu, atau Deddy Mizwar memutuskan terjun ke politik meski, secara sekilas, mereka udah punya “segalanya”?

Alasan mengabdi kepada negara emang kerap terujar dari mulut mereka, tapi kok kami enggak percaya-percaya banget.

Seperti artis yang dipinang berpolitik pada umumnya, Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan Raffi Ahmad dilamar karena popularitasnya yang menjulang tinggi, khususnya di kalangan anak muda. Apabila Raffi menerima, Adi menganggap ini akan berdampak dan jadi pertimbangan penting banyak partai yang belum menentukan sikap politik di Tangsel.

“Tentu menarik dan pasti seru kalau Raffi Ahmad jadi wakil Siti Nur Azizah. Popularitasnya Raffi bisa menjadi daya tarik pemilih. Dulu Andre Taulany waktu [jadi] wakilnya Arsid hampir mengalahkan Airin [di pilkada Tangsel 2010]. Raffi populer dan idola banyak orang, terutama anak muda. Itu kelebihan Raffi yang sukar dibantah. Popularitas bekal utama untuk maju,” kata Adi, yang juga menjabat direktur eksekutif lembaga survei Parameter Politik Indonesia, kepada Tribunnews.

Okelah kalau begitu. Mari berbaik sangka kepada Aa’ Raffi. Semoga kalau kepilih, sekali-sekali tetep nongol di Pesbukers. Kapan lagi ada wakil wali kota ngasih pantun masak aer, kan?