Rammstein akan rilis album self-titled untuk pertama kalinya setelah delapan tahun pada 17 Mei mendatang. Sebagai bentuk promosi album, band hard rock asal Jerman ini menyulut emosi banyak orang. Pekan lalu, Rammstein merilis video promo dramatis untuk single pertama mereka “Deutschland”.
Video ini menampilkan anggota band yang berdiri di tiang gantungan dengan tali terikat di leher. Mereka bahkan berpakaian seperti tahanan kamp konsentrasi Nazi yang memiliki simbol Bintang Daud berwarna kuning. Tak heran kalau visualnya yang provokatif itu menuai kontroversi.
Videos by VICE
Charlotte Knobloch, penyintas Holocaust dan mantan presiden Dewan Sentral Yahudi di Jerman, menjadi pihak yang merasa paling terganggu dengan video teaser tersebut. Kepada publikasi Jerman Bild, dia menilai “[Rammstein] sudah kelewatan batas dengan videonya. Penggambaran peristiwa Holocaust-nya tidak bertanggung jawab.”
Presiden Dewan Sentral Yahudi Josef Schuster lalu menambahkan, “Penggunaan Holocaust sebagai kepentingan pemasaran adalah perbuatan tercela dan tidak bermoral.” Felix Klein, komisaris Jerman yang memerangi sikap anti-semitisme, menimpali: “Bagi saya, mereka telah mengeksploitasi kebebasan artistik.”
Bukannya menanggapi kritikan yang dilayangkan kepada mereka, band ini malah merilis video “Deutschland” berdurasi sembilan menit yang lebih kontroversial lagi. Disutradarai oleh Specter Berlin, videonya mengenang masa lalu Jerman yang penuh kekerasan dengan menyoroti beberapa masa termasuk rezim Nazi.
Dalam chorus lagu yang sudah diterjemahkan dari bahasa Jerman, frontman Till Lindemann menyanyikan “Germany—my heart in flames / Want to love and condemn you / Germany—your breath cold / So young, and yet so old.”
Band tersebut dengan jelas mengkritik aksi kejam negaranya lewat video sinematik yang ambisius, tetapi mereka seharusnya menyampaikan pesannya dengan cara yang lebih baik. Kalian bisa tonton sendiri videonya di bawah ini.
Artikel ini pertama kali tayang di Noisey