Tonton Rekaman Langka Harimau Sumatra Menyeret Mangsanya Masuk Hutan

Rekaman Langka Harimau Sumatra Menyeret Mangsanya Masuk Hutan BKSDA Sumut

Sosok Harimau Sumatra itu muncul tiba-tiba dari kegelapan. Namun dalam cahaya minim dan rekaman infra merah sekalipun, siluet loreng dari badannya sangat mudah dikenali. Seekor sapi sudah tergolek tanpa nyawa di tanah, dan harimau itu menancapkan taringnya ke kaki belakang ternak tersebut.

Sang harimau menyeret mangsanya secara presisi melewati rimbunnya semak. Hanya beberapa menit saja, sang harimau dan mangsanya menghilang masuk rimba.

Videos by VICE

Rekaman aktivitas sang kucing besar Sumatra yang populasinya terancam ini terhitung langka. Detail peristiwanya ditangkap oleh kamera yang dipasang Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Utara. Menurut Mustafa Imran Lubis, dari BKSDA, harimau itu beraksi menyerang ternak milik warga pada 24 Desember 2020, dekat taman nasional Wilayah V Bahorok, Kabupaten Langkat.

Sehari setelahnya, dua bangkai ternak sapi lainnya ditemukan petugas taman nasional, yang mencakup kawasan hutan di Gunung Leuser. Dari semua bangkai, ada bekas koyakan cakar harimau di bagian leher.

Sepekan sebelum Natal, sudah tiga sapi warga yang dimangsa harimau. Serangan harimau Sumatra itu sebelumnya terjadi pada April dan Mei tahun ini. Intensitas pergerakan harimau di kawasan permukiman manusia meningkat, sebab jarak lokasi kejadian dari bibir hutan Leuser sekitar 2 kilometer.

Harimau Sumatra, Sumatra Utara, indonesia, ternak sapi
Foto dari arsip Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam

Palber Turnip, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah V, menyatakan harimau yang terekam kamera infra merah petugas diperkirakan berusia lima tahun. “Dari pemantauan petugas, harimau itu sudah tak lagi hidup bersama induknya dan berusaha mencari makan sendiri,” ujarnya pada VICE World News.

Taman Nasional Leuser, yang amat luas, merupakan habitat bagi berbagai satwa yang dilindungi. Mulai dari harimau, orangutan, hingga badak. Berdasar catatan lembaga konservasi World Wildlife Fund (WWF), populasi harimau Sumatra termasuk yang paling terancam punah. Diperkirakan tinggal 400 ekor harimau saja yang masih hidup secara liar di hutan-hutan Sumatra.

Kasus serangan harimau menyasar ternak warga, atau malah manusia yang bernasib sial, meningkat akibat menyempitnya lahan alami perburuan para kucing besar. Deforestasi terjadi sangat masif, baik untuk permukiman ataupun pembukaan lahan perkebunan, sehingga habitat harimau sumatra makin terbatas.

Harimau Sumatra, indonesia, sumatra utara, taman nasional leuser
Kamera infra merah merekam proses harimau sumatra menyeret ternak korbannya. Foto dari BKSDA Sumut

Namun, ada juga faktor lain yang membuat ternak sapi warga setempat jadi incaran harimau. Itu karena kebiasaan warga menggembalakan sapi dengan cara melepasliarkan mereka dekat kawasan taman nasional. Faktor lain kini terus dikaji petugas BKSDA, termasuk kemungkinan menurunnya kesehatan harimau yang tertangkap kamera.

Menurut Ari Dongoran, salah satu pegiat konservasi yang memantau populasi harimau sumatra di alam liar, warga sebaiknya mulai mengubah kebiasaan agar tidak lagi melepasliarkan sapi, dan mulai dikandangkan.