Satu undang-undang problematis yang diloloskan Dewan Perwakilan Rakyat menghapus ketakutan lautan massa atas pandemi corona.
Sejak Rabu (7/10), situasi di beberapa kota mulai memanas. Polisi membubarkan paksa ribuan orang dari aliansi mahasiswa bersama serikat buruh yang menolak pengesahan UU Cipta Kerja alias omnibus law, di depan gedung DPRD Jabar, Kota Bandung. Aparat menembakkan gas air mata, memukuli para peserta aksi. Menjelang tengah malam, dipastikan 10 mahasiswa Bandung ditangkap aparat.
Videos by VICE
Sementara di Kota Semarang, Jawa Tengah, lebih dari 100 demonstran ditangkap polisi. Sebagian dari mereka adalah pelajar Sekolah Menengah Kejuruan, yang turut bersolidaritas dengan gerakan menolak omnibus law.
Pengesahan Undang-undang Cipta Kerja oleh tujuh fraksi di DPR RI terus menyulut kemarahan publik. Pada Kamis, (8/10), Presiden Joko Widodo tidak berada di Jakarta, tetapi ribuan massa tetap memadati Ibu Kota dan berniat menggelar aksi di depan Istana Negara.
Kerusuhan dilaporkan terjadi di banyak titik, salah satunya di simpang Harmoni ketika massa berniat menuju Istana Negara. Di Cirebon, demonstran dan polisi disebut saling lempar batu. Unjuk rasa juga terjadi di luar Jawa. Di Makassar, ratusan mahasiswa menutup jalan sampai dibubarkan oleh aparat setempat.
Demonstrasi dua hari terakhir memicu korban dari kedua pihak yang beradu di lapangan. Terbaru, polisi menginformasikan ada 26 massa, 11 polisi dan satu TNI yang dirawat di rumah sakit di Bandar Lampung. Mereka tersapu massa yang memaksa masuk ke gedung DPRD.
Di Surabaya, demonstran menyemut Depan Gedung Negara Grahadi, Jl. Gubernur Suryo pada 8 Oktober. Massa mencapai lebih dari 2.000 orang, terdiri dari gabungan mahasiswa dan pelajar sekolah menengah. Hingga artikel ini dilansir, serikat buruh dari Sidoarjo dan Gresik berencana menyusul aksi di jantung Kota Pahlawan.
Upaya menggagalkan Omnibus Law sangat gencar di media sosial. Tagar yang berkaitan dengan penolakan terhadap legislasi itu meroket sampai jadi trending topic dunia. Lalu, dalam 24 jam terakhir, muncul tagar #MahasiswaBergerak yang diasosiasikan dengan panggilan untuk demonstrasi. Bermacam tips untuk melindungi diri saat aksi, serta nomor bantuan hukum jika demonstran ditangkap aparat juga diedarkan lewat media sosial.
Skala gerakan tiga hari terakhir bahkan lebih besar dibanding gelombang demonstrasi mahasiswa pada September 2019 saat menolak revisi KUHP. Pemerintah berusaha dengan segala cara meyakinkan bahwa UU Cipta Kerja bermanfaat bagi Indonesia. Namun oposisi menuding proses pengesahan UU ini tidak demokratis dan penuh problem yang merugikan buruh serta lingkungan.
Kontributor VICE dan kantor berita asing merekam momen-momen letupan protes terhadap UU Cipta Kerja di berbagai kota. Gelombang unjuk rasa ini bagaikan Kini bola panas yang pertama digulirkan pemerintah dan DPR ini tak jelas kapan bakal berakhir.