Beberapa jam setelah gempa 5 skala richter mengguncang Hawaii pada Jumat (4/5) dini hari waktu Indonesia, gunung berapi yang sejak dua pekan sebelumnya masuk status siaga memuntahkan isi perutnya. Awalnya Gunung Kilauea hanya melontarkan bumbungan asap ke langit. Namun dalam waktu singkat, lahar dan awan panas menyusul, keluar melalui semua jalur yang bisa dilewati.
Mulai dari rekahan aspal jalan raya, lubang di hutan, hingga halaman rumah penduduk. Ratusan penduduk terpaksa dievakuasi, khususnya warga Leilani Estates dan Lanipuna Gardens yang berada dekat lereng Kilauea. Untunglah, berdasarkan laporan surat kabar the Washington Post, tidak ada warga yang tewas atau luka selama proses evakuasi hingga semalam.
Videos by VICE
Aliran lahar semakin menghebat pada Sabtu (5/5) pukul 04.30 waktu setempat. Badan US Geological Survey mencatat munculnya “awan panas berwarna putih kebiruan” di beberapa wilayah dekat pemukiman. Ketika matahari mulai tinggi, warga yang dalam proses melarikan diri sempat mengabadikan pemandangan dahsyat dari amukan Kilauea. Lembaga pemerintah juga mengabadikan momen ini dari udara.
Beberapa rekaman tadi, termasuk foto yang dikurasi VICE untuk artikel ini, menggambarkan pemandangan sureal—seakan datang dari dunia lain. Sebagian rekaman lainnya mengesankan akhir dunia seperti di film-film. Tak hanya itu, rekaman amatir dan profesional tersebut memberi pemirsanya sekilas pengalamana menghadapi erupsi gunung berapi dari dekat.
Sebetulnya, jika merujuk hasil pemantauan USGS, letusan Kilauea hanya berlangsung dua jam saja. Setelah batuk-batuk luar biasa, gunung itu kembali tidur lagi. Kendati begitu, pakar geologi dari pemerintah Amerika Serikat terus memantau perkembangan di kawah. USGS juga masih memasang status “awas”, artinya Kilauea tetap di level bahaya tertinggi bagi warga sipil.
Tonton dokumenter VICE tentang upaya ilmuwan Indonesia membangun drone untuk memantau aktivitas gunung api dari dekat:
Bahkan, menurut USGS ada kemungkinan “erupsi yang lebih besar dan merusak bisa terjadi sewaktu-waktu.” Katakanlah sepanjang akhir pekan ini lahar berhenti mengalir, warga tidak diizinkan pulang. Mereka harus bertahan di barak pengungsian cukup lama. Pasalnya, kandungan belerang di kawasan pemukiman masih beracun, berbahaya untuk dihirup. Artinya situasi darurat bencana di Hawaii masih terus berlanjut.
According to the USGS, the eruption lasted for roughly two hours, finally coming to a close at about 6:30 PM local time. Geologists are monitoring the volcano and the fissures that opened up nearby, and the USGS is keeping Kilauea’s alert level at “Warning”—signifying that “hazardous eruption is imminent, underway, or suspected.” For now—with the volcano liable to blow again at any time, and dangerous levels of sulfur dioxide in the area—residents don’t have any word on when it might be safe to go back home.
Sign up for our newsletter to get the best of VICE delivered to your inbox daily.
Follow Drew Schwartz di Twitter.