Actualidad

Season Kelima Black Mirror Akan Menggunakan Fitur Pilih-Sendiri-Petualanganmu

Season kelima Black Mirror direncanakan bakal mulai tayang di Netflix Desember tahun ini, seperti yang dilansir dari Bloomberg. Namun, kali ini serial distopia yang bertema technophobia itu menawarkan sesuatu yang baru: konon, kita bakal diberi kesempatan untuk mengendalikan plot salah satu episodenya.

Sejumlah sumber yang dekat dengan Netflix mengatakan kepada Bloomberg memastikan bahwa raksasa streaming itu tengah menggarap salah satu episode season kelima Black Mirror yang membiarkan penontonnya memilih sendiri alur ceritanya. Netflix juga tengah mengerjakan sejumlah serial TV interaktif lainnya. Akan tetapi, detail tentang tayangan-tayangan tersebut masih belum banyak tersebar.

Videos by VICE

Jika berita ini bukan isapan jempol, maka kita mesti banget menantikan season kelima Black Mirror. Pasalnya, fitur pilih-sendiri-petualanganmu ini bakal nyetel banget dengan cerita-cerita Black Mirror yang dari sononya sudah teknosentrik banget.

Upaya mengetengahkan cara bercerita yang melibatkan penonton dalam serial Black Mirror ini sebenarnya adalah bagian dari rencana Netflix mengembangkan tayangan TV yang interaktif, yang sudah mereka coba terapkan pada tayangan TV anak seperti Puss in Book dan Buddy Thunderstruck . Namun, Black Mirror akan jadi percobaan pertama Netflix mengubah serial dewasa menjadi sebuah Clickventures.

“Cerita-cerita yang dikembangkan narasi utama Black Mirror akan lebih kompleks daripada opsi yang ditawarkan pada tayangan khusus untuk anak-anak,” tulis Bloomberg dalam laporannya, “meski begitu, mari kita lihat bakal sekompleks apa Black Mirror setelah diimbuhi fitur ini.”

Sejatinya , cara bercerita pilih-sendiri-petualanganmu bukan barang baru dalam kancah film dan TV. Cuma sampai saat ini, belum ada yang benar-benar bisa menerapkannya. Pada tahun ‘90an, salah satu penulis naskah Back to the Future pernah menggarap sebuah “film interaktif” berjudul Mr. Payback. Film tersebut membiarkan penontonnya menentukan plot dengan memencet sejumlah tombol. Ujung-ujungnya, eksperimen ini berakhir menyedihkan sampai-sampai mendiang Roger Ebert mengeluarkan komentar pedas seperti ini; “filmnya berakhir menjadi psikologi kerumunan yang kacau balau dengan semua penonton sibuk memencet tombol, dan berubah menjadi sekumpulan manusia yang goblok.”

Tahun lalu, serial HBO garapan sutradara kondang Steven Soderbergh, Mosaic, membiarkan penontonnya memilih alur plot yang beragam melalui sebuah aplikasi terpisah. Sayang, eksperimen dengan plot yang rumit ini tak bisa menambal cela dari naskah yang amburadul. Tak heran, kalau Mosaic ditinggalkan penontonnya.

Belum jelas, metode apa yang akan digunakan Netflix untuk membiarkan pelanggannya mengontrol jalan cerita Black Mirror narrative. Satu hal yang pasti: Sebanyak apapun plot yang bisa dipilih oleh penonton, semuanya akan selalu berkutat tentang kemerosotan umat manusia dan kehancuran peradaban manusia karena kita semua kecanduan teknologi.

Ya namanya juga Black Mirror.