Artikel ini pertama kali tayang di The Creators Project.
Menyusun daftar 10 terbaik adalah tugas berat, apalagi jika kita berupaya mengumpulkan album musik terbaik sepanjang tahun. Terlalu banyak musisi bertalenta yang menelurkan hasil karya hebat di genre berbeda-beda. Makin susah pula jika harus menyempitkan pilihan hanya 10 terbaik saja. Inilah alasan proyek 10x dibuat oleh beberapa seniman. Sekelompok ilustrator, desainer, hingga seniman rupa dari berbagai negara memilih 10 album terfavorit masing-masing, tanpa mematoknya sebagai yang terbaik. Mereka berupaya menginterpretasikan ulang gambar sampul album-album itu sebagi bentuk apresiasi.
Videos by VICE
Proyek ’10X’ adalah agenda tahunan yang diinisiasi desainer Richard Perez dan Eric R. Mortensen. Tahun ini, mereka mengajak 19 seniman terlibat dalam proyek tersebut. Para seniman dipersilakan mengerjakan interpretasi ulang gambar album kesukaan dalam bermacam medium. Namun, agar ada benang merahnya, para peserta (termasuk mereka sendiri) diminta membatasi penggunaan warna tertentu serta mengerjakan gambar dalam dimensi yang seragam. Karya-karya mereka bisa disimak di situs 10X. Saat anda melihat tiap album di situs itu, maka latar situs akan berubah menyesuaikan warna. Asyik sekali memperhatikan cara masing-masing seniman bermain dengan warna.
Gagasan sederhana proyek 10X menunjukkan pada kita hubungan unik antara seniman dengan musik, seni visual, bunyi, warna, dan emosi. Sebuah karya seni mandiri ternyata sanggup mempengaruhi bentuk kesenian lainnya. Persis seperti kita, para pendengar musik, yang dapat memaknai sebuah album dalam sudut pandang berbeda. Simak beberapa interpretasi ulang album favorit kami di bawah ini: