Ratusan ribu warga Hong Kong turun ke jalan untuk menuntut agar pemimpin Carrie Lam mengundurkan diri dari jabatannya. Aksi unjuk rasa ini digelar sebagai bentuk protes terhadap RUU Ekstradisi kontroversial yang diusulkan oleh pemerintahan Lam. Apabila disahkan, Tiongkok akan diberikan otoritas untuk mengirim narapidana Hong Kong ke negara mereka. Hong Kong sudah lama dianggap sebagai entitas terpisah dari Tiongkok daratan, sehingga banyak yang khawatir RUU ini akan menghapus otonomi Hong Kong di bawah rezim otoriter Tiongkok.
Pada 15 Juni, Lam mengumumkan akan menangguhkan—bukan mencabut—pembahasan RUU tanpa batas waktu guna memulihkan perdamaian dan ketenangan di sana. Lam kemudian meminta maaf atas sikap yang telah dia ambil, dan berjanji akan “menerima kritik secara baik-baik dan rendah hati,” menurut pernyataan yang dirilis dari kantornya.
Videos by VICE
Akan tetapi, ucapannya tak berhasil menenangkan para demonstran yang memadati pusat kota Hong Kong sejak Minggu (9/6). Mereka menuntut agar RUU tersebut ditarik sepenuhnya dan agar Lam mengundurkan diri dari jabatan. Pengunjuk rasa juga marah dan menuntut permintaan maaf karena polisi sempat menggunakan kekerasan untuk menghadapi mereka.
Panitia penyelenggara mengklaim demo pada 10 Juni dihadiri sekitar dua juta orang. Jumlah pastinya memang belum dapat dipastikan, tetapi jika benar, demonstrasi ini akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Hong Kong.
Berikut beberapa foto yang berhasil diabadikan saat aksi demo:
Artikel ini pertama kali tayang di ICE ASIA.