Kalau kalian belum nonton Shoplifters sampai sekarang, berarti kalian sudah melewatkan kesempatan emas untuk sesenggukan di bioskop atau di depan gadget kalian. Film besutan sutradara Hirokazu Kore yang dirilis tahun lalu itu berkisah tentang sebuah keluarga miskin yang bertahan hidup dengan mengutil dari toko.
Lalu, pada sebuah malam yang dingin, mereka menemukan seorang anak perempuan sebatang kara dan memutuskan mengadopsinya. Selanjutnya, film itu diisinya adegan-adegan yang menggambarkan bahwa “setiap perbuatan pasti ada ganjaran/hukumannya” setelah mereka jadi sorotan publik lantaran dituding mencuri gadis kecil itu.
Videos by VICE
Selain menggondol penghargaan Palme D’or dalam penyelenggaraan Cannes Film Festival tahu lalu. Shoplifters juga sukses secara komersil. Kamis pekan lalu (1/17), film tersebut terhitung mengantongi lebih dari US$2 juta (Rp28,4 miliar) dari pemutaran di seluruh penjuru dunia. Artinya, bersama dengan Fantastic Woman, Shoplifters adalah salah satu film berbahasa non-Inggris terlaris sepanjang 2018.
“Kami tahu dari screening yang digelar dalam berbagai festival film penonton sangat menyukai Shoplifters. Jadi kami yakin sekali, begitu kami distribusikan filmnya, penonton akan segera mencarinya,” ujar Neal Block, kepala bagian distribusi di distributor indie Magnolia, kepada Variety.
Dengan capaian ini, Shoplifters adalah film Jepang pertama yang berhasil meraup lebih dari Rp28,4 miliar dari penjualan karcis di seluruh dunia sejak Ran—mahakarya sutradara legendaris Jepang, Akira Kurosawa—yang dirilis pada 1985. Apakah ini berarti film ini bakal masuk nominasi Oscar seperti Ran, kita tunggu saja pengumuman nomisasi peraih Oscar tahun ini dalam waktu dekat. Tapi sih, kayaknya sih ampas banget deh kalau sampai Shoplifters lolos dari pantauan Academy of Motion Picture Arts and Science (pun intended banget nih sob!).
Artikel ini pertama kali tayang di i-D