Sepanjang sejarah fotografi, para fotografer memiliki ketertarikan sendiri terhadap hantu dan dunia gaib lainnya. Sebelum teknik manipulasi digital muncul, banyak cara yang diambil untuk menggunakan “media” agar bisa membuktikan keberadaan makhluk astral. Mereka memanfaatkan bayangan seperti hantu dari X-ray, sianotipe, dan bahan peka cahaya lainnya untuk menciptakan foto-foto hantu.
Pada 2005, Metropolitan Museum of Art mengurasi The Perfect Medium: Photography and the Occult, sebuah pameran dan buku yang mengamati fotografi bernuansa gaib dari era 1860-an hingga 1940-an. Selama periode ini, fotografi sering digunakan untuk “membuktikan” dunia tak kasat mata.
Videos by VICE
Saya suka nonton film horor dari kecil. Jauh sebelum saya tertarik dengan fotografi. Film-film ini membuat saya penasaran bagaimana kru menciptakan sosok hantunya. Sejak saat itu, saya jadi semakin terobsesi dengan foto-foto yang penuh dengan kegaiban—mulai dari gambar hantu dan aura hingga simbol spiritual yang “tidak biasa” dan mistis. (Saya bahkan memasukkan beberapa gambar penuh darah yang jelas-jelas palsu.)
Untuk merayakan Halloween, saya mengumpulkan 31 foto kontemporer mulai dari penampakan dan materi gelap hingga dunia sihir sebagai metafora untuk menggambarkan suasana politik kita saat ini.
Selain untuk mengapresiasi seni fotografi hantu klasik, kumpulan foto ini juga ingin mengakui penggunaan fotografi sebagai gambaran kebenaran yang tidak sempurna, bahwa banyak fotografer saat ini yang menggunakan nuansa gaib sebagai kesenangan belaka dan bukan untuk membuktikan hantu itu ada.