Single Terbaru Tuantigabelas Membuatmu Tak Lagi Khawatir Menua

Subgenre conscious rap selama beberapa tahun sempat tidak terlalu berkembang di kancah hip hop Indonesia. Pilihan yang tersedia, sebelum bakat-bakat anyar bermunculan di soundcloud, hanya antara rapper apolitis—liriknya seputar hura-hura atau braggadocio— atau justru sepenuhnya mewakili ideologi politik tertentu. Beruntung, gairah yang berkembang lima tahun terakhir dari kancah hip hop lokal ikut memperluas khazanah conscious rap, yang berani mengulik subyek tema positif. Tuantigableas termasuk eksponen conscious rap lokal yang setia pada prinsip subgenre tadi, yakni mengajak pendengarnya berefleksi soal hidup sekaligus memperluas wawasan mereka.

Musiknya tentu saja tetap politis, dengan ‘p’ kecil, serta menyentuh topik yang tak melulu harus terkait aktivisme, namun sebisa mungkin persuasif, sehingga diterima oleh seluas-luasnya demografi. Pendek kata, menjadi “pendidik”, tanpa membuat istilah tadi terasa basi atau maksa.

Tuantigabelas, pendiri sekaligus anggota kolektif hip hop Rebel Education Project, sebelumnya beberapa kali melempar single dengan sentuhan conscious melalui berbagai kanal. Misalnya sentilan soal makna kemerdekaan, fobia berlebihan di negara ini pada mariyuana, atau menjaga keberanian bermimpi.

Videos by VICE

Melalui single terbarunya yang rilis akhir pekan lalu, ‘Count Your Blessing’, Tuantigabelas berusaha mempertahankan pendekatan estetiknya. Diiringi beat boombap produksi Densky9, rapper yang berbasis di Jakarta ini meminta kita berhenti sejenak dari gegasnya rutinitas. Secara harfiah, Tuantigabelas mengajak kita tak fokus pada apa yang justru sudah kita peroleh selama ini, sembari mengajukan pertanyaan, “seperti apa caramu mengukur kebahagiaan?”

Dalam balutan lirik yang religius, tanpa berkhotbah, repetan rimanya dapat kita posisikan sebagai pengajian jalanan yang bisa didengar kapapnpun, di manapun. “Dengan mata tertutup/selalu bilang sama Tuhan terima kasih belum sutup.”

‘Count Your Blessing’ sekaligus menjadi surat cinta dari Tuantigabelas untuk dua putrinya. Pendengar dapat merasakan ketulusan ketika dia berucap, “Ku punya doa dari dua gadis yang berkati/setiap langkahku/Mereka bilang/(daddy hati-hati).”

Lagu ini menjadi antitesis dari pesimisme, khususnya pesimisme yang menganggap lirik positif, bahkan religius tak punya arti dalam dunia yang dikesankan penuh kebencian serta hoax via media sosial. Tuantigabelas tidak banyak menawarkan akrobat kata-kata, namun justru di situ menariknya. ‘Count Your Blessing’ menitikberatkan pada rasa, pada emosi, pada empati.

Minimal, bagi millenial di luar sana, Tuantigabelas akan terus membuatmu percaya bahwa menua bukan alasan untuk berhenti percaya pada mimpi-mimpi yang pernah kalian punya. Menjadi seorang ayah yang hidup di dunia yang kita pikir makin gila ini, tak perlu senantiasa direspons memakai fatalisme sebagaimana kutipan esai Seno Gumira Ajidarma yang disukai millenials perkotaan tentang betapa mengerikannya menua di Jakarta.

Barangkali, setelah 2017 berlalu meninggalkan kepahitan dan tahun depan masyarakat semakin terpecah belah akibat politik kotak suara, single-single yang menebar daya hidup dari Tuantigabelas atau sebelumnya dihadirkan Pangalo! bisa membuat kita sedikit lebih waras. Lebih banyak rapper seperti mereka, akan lebih baik jua.

Simak ‘Count Your Blessing’ melalui tautan berikut ini: