Sebuah lubang raksasa karena retakan tanah, lazim disebut ‘sinkhole’, mendadak muncul di pedalaman Chile. Lokasi munculnya sinkhole tersebut dekat dari kawasan tambang yang dikelola perusahaan asal Kanada. Diameter lubang tersebut mencapai 25 meter, dengan kedalaman lebih dari 200 meter, alias sebesar dua kali luas lapangan sepakbola.
Pakar geologi dari Badan Survei Geologi dan Pertambangan Chile (Sernageomin) menjadi pihak yang pertama kali mendeteksi munculnya sinkhole raksasa tersebut, pada 31 Juli 2022. Lubang itu muncul di kawasan perkebunan kosong daerah Tierra Amarilla, Provinsi Atacama, yang berjarak lebih dari 600 kilometer dari Ibu Kota Santiago.
Videos by VICE
“Kami belum bisa mendeteksi apakah ada material tertentu di dalam lubang tersebut,” ujar David Montenegro, Direktur Sernageomin, dalam keterangan tertulis. “Tapi setidaknya yang bisa kami deteksi adalah keberadaan air dalam jumlah cukup besar di dasar lubangnya.”
Beberapa kilometer dari lubang itu adalah tambang tembaga Alcaparrosa yang dikelola Lundin, perusahaan tambang asal Kanada. Perusahaan itu mengaku tidak sedang melakukan kegiatan apapun saat muncul sinkhole raksasa. Namun perlu dicatat bahwa reputasi Lundin tidak cukup bagus. Perusahaan itu beroperasi di berbagai negara Amerika Latin, dan kerap dituding terlibat kasus pelanggaran HAM serta kerusakan lingkungan.
Cristóbal Zúñiga, Wali Kota Tierra Amarilla, saat diwawancarai radio lokal menuding munculnya lubang itu terkait dengan kegiatan tambang. Operasi tambang tembaga itu sering sekali memicu getaran bahkan bagi rumah warga yang berjarak cukup jauh dari lokasi penambangan. “Saya sudah lama khawatir hal seperti ini bisa terjadi. Sekarang memang lubangnya muncul di kawasan sepi, tapi bagaimana jadinya kalau permukiman padat yang mengalami sinkhole,” ujar Zúñiga.
Lundin sudah pernah bermasalah sebelumnya dengan otoritas lingkungan Chile. Pada 2021, perusahaan tambang itu dianggap melanggar izin operasi karena melakukan peledakan tambang di lokasi berbeda. Perusahaan ini fokus mencari tembaga, emas, dan nikel. Selain Chile, Lundin tercatat beroperasi di Argentina, Brasil, serta Amerika Serikat.
Follow Nathaniel Janowitz di Twitter.