Sosok Berhijab di iklan kondom: Influencer Pendidikan Seks Panutan Mama Muda Indonesia

Sosok Berhijab di iklan kondom: Influencer Pendidikan Seks Panutan Mama Muda Indonesia

Dia populer di Instagram, tapi netizen Twitter tak banyak tahu bahwa Citra Ayu Mustika sudah kondang sebagai guru pendidikan seks buat ibu-ibu muda.

Saya aja baru tahu namanya ketika ia jadi bahan omongan di Twitter kemarin. Semua gara-gara fotonya mejeng bareng logo Durex dalam sebuah poster promo buku di situs web Asmaraku.com tersebar. Keterangan di poster itu menantang: “Buku panduan istri solehot.”

Gimana ceritanya foto seorang ibu berjilbab tayang di situs belanja kebutuhan bercinta?

Videos by VICE

Poster tersebut adalah kerja sama Citra, Asmaraku, dan Durex dalam rangka promosi buku terbaru Citra berjudul Uncensored : #teronglyf Blak-blakan soal Pasutri. Harga buku yang awalnya Rp160 ribu turun menjadi Rp99 ribu dengan tambahan bingkisan kondom plus pelumas dari produsen alat kontrasepsi Durex. Untuk mendapatkan paket murah berhadiah ini, buku tersebut harus dibeli di situs Asmaraku.

Postingan ini tampaknya bikin akun Twitter @redditindonesia nyaris nyinyir. Mungkin karena cewek berjilbab + pelesetan “solehot” + caption poster “ My hobby is traveling. His body is my favorite destination” kerasa kayak kombinasi nggak sinkron buat orang yang nalarnya konservatif.

Untungnya, muncul akun Twitter lain yang menjelaskan siapa itu Citra dan kenapa iklan bukunya kayak gitu. Seperti penjelasan akun Twitter @juliajasminee, “Ini bukan framing mbak2 hijab/kondom halal.” Citra adalah guru pendidikan kehidupan rumah tangga di media sosial. Akunnya @olevelove sudah punya 137 ribu pengikut di Instagram.

Buku Uncensored menceritakan perjalanan pribadi Citra setelah menikah. Buku ini panduan yang dibalut pengalaman tentang rasanya punya dua anak, berhubungan dengan mertua, bersikap kepada anak hasil perkawinan suaminya terdahulu, dan hubungan seks pasutri (tentu saja. Sampulnya aja terong kok!). Menurut Citra, buku ini cocok bagi siapa pun yang baru mau dan mau menikah, yang baru dan mau punya bayi, dan para ibu menyusui.

Uncensored juga bisa dibilang terusan dari apa yang Citra perjuangkan sehari-hari di Instagram. Di depan sebagian besar pengikutnya yang ibu-ibu muda, Citra menyebut dirinya tetegram. Secara konsisten ia berbagi panduan tentang menyusui, kehidupan seks setelah menikah, diet dan gizi ibu menyusui, sampai trivia seputar seks. Caranya menyampaikan informasi dengan vulgar dan tegas menarik minat orang yang butuh info langsung tanpa basa-basi, membuat isu “tabu” ini terbahas dengan cair.

Dukungan terhadap edukasi seks yang dilakukan Citra di media sosial bisa dianggap privilese. Penerimaan yang baik, misalnya, tidak didapat wanita Malaysia ini. Dua tahun lalu seorang wanita berjilbab di Malaysia harus dicerca netizen dan dipaksa meminta maaf kepada publik ketika videonya yang mengajarkan cara memakai kondom viral di media sosial.

Video tersebut sebenarnya hanya ditujukan untuk kebutuhan internal grup WhatsApp ia dan sepupunya. Eh ternyata, salah seorang anggota grup menyebarkannya di media sosial sehingga viral. Padahal enggak ada yang salah juga ketika seorang wanita berjilbab mengajarkan cara memakai kondom. Apalagi setelah diketahui kondom itu dagangan tokonya sendiri.

Apa pun bentuknya, pendidikan seks seperti yang dilakukan Citra sangat dibutuhkan di Indonesia. Setidaknya biar nggak ada lagi cerita pasangan suami istri ternyata nggak tahu caranya ngeseks. Kalau kamu sering mantau akun-akun menfess di Twitter, kamu pasti tahu, sering muncul pertanyaan perihal seks dari remaja yang sedang penasaran mengeksplorasi tubuh mereka.

Nggak cuma itu. Menurut seksolog paling kondang se-Indonesia dr. Boyke Dian Nugraha, ibu yang melek pendidikan seks diharap bisa membagikannya kepada anak-anak mereka sejak dini. Sebab, pendidikan seks sejak dini bisa melindungi anak dari pelecehan seksual.

“Anak-anak kita tidak mendapat pendidikan seksual sejak dini. Sementara orang yang mengincar anak ada di sekelilingnya. Ketika terjadi pelecehan seksual, anak yang tidak tahu menganggap hal itu bukan masalah,” ujar Boyke kepada Kompas.