Perekonomian global sedang dalam krisis. Pemicunya adalah eksploitasi habis-habisan sumber daya alam, anjloknya produktivitas angkatan kerja, lesunya pertumbuhan ekonomi, meningkatnya angka pengangguran, serta melebarnya kesenjangan pendapatan kaya-miskin. Dengan situasi macam itu, kita seakan dipaksa memikirkan sistem ekonomi baru. Tapi, seperti apa masa depan tanpa kapitalisme?
Dalam dokumenter kuliah umum ini, VICE menyoroti pemikiran pakar ekonomi Jeremy Rifkin. Dia menawarkan peta jalan menuju tatanan ekonomi baru yang lebih berkeadilan. Disokong perkembangan teknologi yang ada saat ini, Rifkin percaya gelombang revolusi industri ketiga segera menjelang. Agen perubahan itu adalah rintisan koneksi internet ultracepat berbasis 5G, sumber energi terbarukan untuk mendukung Internet, serta mobilitas tanpa batas mengakses data di seluruh penjuru dunia. Tatanan ekonomi baru, menurutnya, muncul ketika Internet sudah merasuk ke seluruh aspek kehidupan alias saat Internet of Things betul-betul terwujud. Infrastruktur digital yang muncul di Abad 21 memberi kita sistem ekonomi berbagi yang mulai mengguncang pemain lama.
Videos by VICE
Cara kita mengelola, mengatur, serta mendistribusikan kue ekonomi berubah total. Perubahan sistem dari neoliberalisme ada keniscayaan, namun mengingat ancaman perubahan iklim global, munculnya tatanan baru perlu dipercepat. Untuk mewujudkan perubahan tersebut, pakar menyebut perlunya kemauan politik dan pergeseran ideologi di kalangan pemangku kepentingan dunia.
Simak video kuliah umum Rifkin di tautan awal artikel ini. Jangan lupa klik CC untuk menampilkan subtitle Bahasa Indonesia.
Jika ada kesulitan akses atau koneksi, alternatif tautan film tersebut (juga dengan substile Bahasa Indonesia untuk desktop) bisa kalian saksikan di sini: