Teka-Teki Harta Karun Kolektor Seni AS Terpecahkan, Penemunya Dapat Rp14 Miliar

comoara, vanatoare de comori, cufar cu aur

Selesai sudah perburuan harta karun Forrest Fenn. Mantan pilot militer yang sekarang menjadi kolektor seni itu mengumumkan, seseorang telah menemukan peti harta karun senilai 1 juta Dolar AS (setara Rp14 miliar) yang dikubur di Pegunungan Rocky pada 2010 lalu.

“Lokasinya masih sama seperti ketika saya menyembunyikannya di Pegunungan Rocky 10 tahun lalu,” tulisnya dalam unggahan blog pada Sabtu pekan lalu. “Saya tidak kenal dengan penemunya, tapi dia berhasil menemukan lokasi persis harta karun itu berkat bantuan puisiku.”

Videos by VICE

Fenn membenarkan kabar tersebut kepada kantor berita Santa Fe New Mexican. Dia bilang sang penemu memberikannya bukti foto. Namun, Fenn tidak mau mengungkapkan lokasi harta karun dan identitas orang yang menemukan. Lelaki itu “berasal dari bagian timur AS,” ujarnya.

Dengan begini, misi pencarian yang dikatakan Fenn menarik sebanyak 350.000 orang dari seluruh dunia resmi berakhir. Dia rutin mengisi peti perunggu itu dengan koin emas dan barang antik. Petunjuk lokasinya disebutkan dalam puisi di memoar, The Thrill of the Chase. Fenn menerbitkan buku itu pada 2010. Selama bertahun-tahun, dia mempersempit petunjuk lokasinya ke kawasan Pegunungan Rocky di antara New Mexico, Colorado, Wyoming dan Montana.

Dalam wawancara sebelumnya, Fenn mengaku ingin memberikan harapan kepada orang banyak lewat perburuan harta karun ini. Dia tertarik melakukannya setelah selamat dari diagnosis kanker stadium akhir pada 1988 silam. Namun, misinya sangat kontroversial dan berbahaya sejak awal.

Sejumlah orang menduga harta karunnya tidak beneran ada. Santa Fe New Mexican melaporkan lima orang tewas dalam misi, tetapi Motherboard tidak dapat secara independen memverifikasi berita itu. Pada 2017, Kepala Kepolisian New Mexico meminta Fenn menghentikan misinya karena khawatir atas keselamatan para pemburu. Seorang perempuan mengklaim “diretas” setelah memecahkan teka-teki Fenn. Dia bilang akan menuntut orang yang mencuri harta karun itu dari tangannya. Sementara itu, Fenn sendiri menolak untuk membeberkan foto penemuannya.

Dal Neitzel, yang blognya populer di kalangan pemburu harta karun dan dijadikan tempat pengumuman oleh Fenn, mengaku perasaannya campur aduk ketika mendengar kabar tersebut. Neitzel memulai pencariannya tak lama setelah membaca pengumuman di situs web Fenn pada 2010. Sejak saat itu, dia mengunjungi Pegunungan Rocky setidaknya sebanyak 80 kali.

“Saya kecewa tidak menemukannya, tapi lega karena bisa berhenti jadi blogger profesional,” ungkap Neitzel dalam email.

Menurutnya, Fenn wajib membongkar tempat penyembunyian itu untuk menghargai semua usaha yang telah dikerahkan para pemburu harta karun.

“Kami cuma kepengin tahu sudah sedekat apa kami dengan harta karun itu,” kata Neitzel. “Kami mau tahu idenya masuk akal atau tidak.”

Meski tidak berhasil menemukannya, Neitzel sama sekali tidak menyesal sudah menjalani misi ini. Dia tetap tertarik jalan-jalan ke Pegunungan Rocky.

“Kali ini saya bertujuan menikmati keindahan pegunungannya,” Neitzel menyimpulkan.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard