Pada 2018, Federasi Anggar Prancis (FFF) menghadapi tantangan organisasi yang sangat serius. Jumlah anak muda tertarik belajar anggar menurun drastis. Anak muda lebih memilih main ponsel, daripada bertaruh nyawa lewat jalan pedang ala bangsawan Abad 16.
Oleh karena itu, FFF membuat keputusan kontroversial: mengajarkan teknik anggar pedang cahaya lightsaber—yang dulu hanya kegiatan cosplay untuk penggemar seri Star Wars—menjadi cabang olahraga serius, dan diajarkan dalam kurikulum setiap sekolah anggar. Bahkan, FFF berambisi anggar pedang cahaya kelak bisa jadi cabang olimpiade.
Videos by VICE
“Kami sudah biasa mengajarkan anggar untuk kepentingan artistik,” kata Isabelle Lamour selaku presiden FFF saat diwawancarai VICE News. “Anggar itupun tradisi kuno, mengapa tidak sekalian ada anggar futuristik?”
Mengubah peraturan ini tidak ada salahnya, tetapi mengingat tiga senjata yang digunakan dalam anggar tradisional belum diubah selama 200 tahun, tidak mengherankan keputusan mengenai lightsaber tidak disukai semua pecinta anggar.
“Menurut saya, Disney tidak punya tempat di arena anggar. Maaf,” begitu komentar pemain anggar tradisional Alban Garrouste kepada VICE News. “Anggar itu bagian penting dari identitas Prancis, kita harus merawat berbagai nilai dan asal-usul historisnya.”
Untuk sementara, baru FFF yang berusaha menarik perhatian anak muda dengan materi pelatihan pedang cahaya. Belum ada negara lain yang berusaha mengimpor peraturan baru ini, menurut Lamour. Dia mengklaim melibatkan simbol Star Wars membuat partisipasi anak muda untuk ikut kelas anggar naik.
“Latihan pakai lightsaber akan membawa keuntungan,” ujarnya. “Kebijakan ini tidak akan merugikan praktik anggar tradisional. Justru, sorotan terhadap seni anggar bisa meningkat.”
Simak video dokumenter kunjungan VICE melihat sekolah anggar lightsaber Prancis pada tautan di awal artikel
Video ini pertama kali tayang di VICE News