Song Yao, pemilik toko pakaian di Hangzhou, Tiongkok, sudah berulang kali operasi plastik. Dia melakukan operasi kelopak mata ganda (double eyelid) dan skin booster agar terlihat lebih cantik. Dan baru-baru ini, dia memodif telinganya hingga mirip karakter fiktif elf.
“Hasilnya kentara banget. Kamu bisa melihat telingaku dari depan, dan saya tampak lebih energik,” Song memberi tahu VICE. Sejak suntik filler pertamanya pada Mei, dia sudah dua kali menyuntikkan asam hialuronat ke telinga. Operasi ini memakan biaya sekitar 10.000 yuan (Rp22 juta).
Videos by VICE
Tak hanya Song, tren kecantikan “telinga elf” digilai banyak perempuan di Tiongkok. Mereka rela merogoh kocek demi mendapatkan telinga besar. Beberapa percaya “telinga elf” mampu memberi kesan wajah tirus, dan karenanya lebih atraktif. Song sendiri terinspirasi oleh seleb perempuan yang kedua telinganya tampak menonjol.
Ini merupakan contoh baru betapa tidak masuk akalnya standar kecantikan di Tiongkok. Obsesi mereka terhadap tubuh kurus telah menghasilkan berbagai tantangan aneh di media sosial, seperti menyeimbangkan lipstik di tulang selangka dan melilitkan earphone di pinggang. Sejumlah perempuan bahkan sengaja merusak saraf kaki mereka untuk mengecilkan betis.
Walaupun tidak seekstrem penggemar Lord of the Rings yang meruncingkan telinga mereka, tren telinga elf di Tiongkok telah mendorong orang-orang untuk membuat kedua telinga tampak lebih maju.
Metode operasi biasanya melibatkan penyuntikan asam hialuronat (zat yang biasa digunakan dalam suntik filler), meski ada juga yang memasukkan tulang rawan atau bahan lain untuk mendorong telinga ke depan.
“Telinga menonjol adalah kelainan bentuk telinga yang membutuhkan perawatan, tapi sekarang menjadi tren kecantikan,” Liu Yufeng, kepala dokter operasi plastik di Second Hospital of Nanjing, memberi tahu VICE.
Liu mengungkapkan operasi telinga elf sangat berisiko. “Pertama, daerah sekitar telinga bisa terinfeksi setelah operasi dan sulit diobati. Kedua, emboli akibat penyuntikan asam hialuronat ke dalam pembuluh darah, yang bisa berakibat fatal,” terangnya.
Dia menambahkan, penyuntikan asam hialuronat dalam jumlah besar dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri berkepanjangan karena telinga memiliki banyak ujung saraf.
Terlepas dari risikonya, telinga elf tetap digandrungi.
Pada situs mikroblog Weibo, tagar “operasi plastik telinga elf” dalam bahasa Tiongkok telah dilihat lebih dari 700 juta kali. Para influencer menceritakan pengalaman mereka suntik filler untuk memperoleh telinga elf. Video tentang tren itu juga populer di Douyin, platform video mirip TikTok.
“Saya mengedit foto telinga pakai aplikasi dan ternyata [telinga elf] cocok untukku,” Yi Xiao Ge, perempuan yang memiliki hampir 270.000 pengikut di Douyin, bercerita dalam video. Dia mengklaim baru saja operasi telinga elf.
Bagi yang tidak mampu operasi, vlogger kecantikan telah berbagi tutorial menghasilkan telinga elf secara alami. Ada yang menggunakan jepitan, ada juga yang menempelkan beberapa potong perban di belakang telinga.
Song mengaku beberapa temannya tertarik punya telinga elf juga setelah melihat hasilnya. Namun, tak sedikit warganet yang mempertanyakan apa untungnya tren kecantikan ini.
Beberapa melihatnya sebagai bentuk ekstrem kecemasan sosial terkait penampilan fisik. Tagar lain yang viral di Weibo mempertanyakan: “Bagaimana pendapatmu tentang kecemasan sosial terhadap penampilan yang berkembang hingga melibatkan telinga?” Diskusi ini telah dilihat hampir 200 juta kali.
“Tak perlulah memberi tahu perempuan muda bahwa hanya telinga menonjol yang cantik,” seorang pengguna Weibo berkomentar. “Itu kan cuma telinga. Selama bisa menahan bingkai kacamata, itu saja sudah cukup!”
“Persepsi mainstream terhadap kecantikan selalu berubah. Apakah kalian akan menyiksa wajah sendiri hanya untuk mengikuti selera orang lain?” tulis yang lain
Beberapa tak percaya bentuk telinga “aib” dianggap keren sekarang.
“Saya kaget ketika telinga menonjol saya dipuji sebagai telinga elf,” ujar pengguna Weibo, menambahkan dia sering diledek “telinga besar” sewaktu kecil dulu.
Viola Zhou berkontribusi pada laporan ini.
Follow Koh Ewe di Instagram.