Pengembang The Sims Maxis awalnya ingin membuat karakter sim berbicara bahasa Inggris. Namun, keterbatasan teknis memaksa tim memilih opsi lain—bahasa gibberish atau “Simlish” yang didasarkan pada bahasa-bahasa seperti Navajo atau Esperanto. Informasi ini diperoleh dari serangkaian dokumen desain dan video yang dirilis programmer The Sims sekaligus seniman Don Hopkins awal pekan lalu.
Dokumennya menjabarkan empat iterasi berbeda dari dokumen desain The Sims dari Agustus sampai Oktober 1998. Salah satu drafnya berupa catatan tulisan tangan. Tim pengembang mencoba beberapa bahasa untuk menghasilkan Simlish. Mereka bahkan mengetes penutur asli bahasa Ukraina dan Estonia sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan pada “cara berbicara Charlie Brown.”
Videos by VICE
Dokumen itu juga mengungkapkan salah satu kontroversi awal The Sims, yaitu masuknya hubungan sesama jenis dalam game. Maxis pernah dituduh homofobik setelah merilis SimCopter dan memecat programmer gay yang memasukkan easter egg LGBTQ. “Keseluruhan desain dan implementasi hubungannya…heteroseksis dan monoseksis,” bunyi dokumen. “Kami diharapkan melakukan lebih baik lagi setelah gagalnya SimCopter dan Maxis memberi uang tutup mulut secara publik untuk meredam tuduhan anti-gay.”
Di Twitter, Hopkins menyebarkan rancangan awal silsilah yang digunakan The Sims untuk memetakan tahap awal hubungan antara karakter sim. Dia juga mengunggah video walkthrough The Sims Steering Committee di YouTube. Hopkins berujar ini adalah pengembangan awal game yang “didistribusikan secara internal di EA untuk meyakinkan mereka agar game kami tidak dibatalkan.”
Sangat jarang kita melihat dokumen desain video game, terutama yang sepopuler dan paling disukai seperti The Sims. Setiap catatan, ide, dan sketsa membeberkan betapa detail-detail kecil dan penyempurnaan bisa menciptakan salah satu waralaba game yang paling dicintai.
Artikel ini pertama kali tayang di Waypoint